Pencarian

Sabtu, 31 Mei 2014

Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan "PERTUMBUHAN POPULASI"

I.              Topik Praktikum

Pertumbuhan Populasi

II.           Tujuan Percobaan

Mahasiswa dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi dan dapat membuat kurva pertumbuhan populasi.

III.        Dasar Teori

Populasi adalah kelompok organisme satu jenis/spesies yang berbeda pada waktu tertentu. Populasi semua makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai karakteristik tertentu yaitu adanya fertilisasi, mortalitas, migrasi, kepadatan, persebaran pertumbuhan, dan astruktur atau komposisi. Fertilisasi, mortalitas,  dan migrasi akan mempengaruhi jumlah penduduk atau dinamika penduduk.
Ruang tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk hidup berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi. Pertumbuhan cenderung untuk melaju terus dengan cepat bila ruangan dan makan berlimpah dan akan berkurang kemudian stabil jiak ruangan makann tersedia.
Suatu populasi diaktakan tumbuh dalam laju poternsi bila pertumbuhan dalam keadaan maksimum. Laju seperti itu akan tercapai sampai keadaan yang sangat menguntungkan sehingga natalitas mencapai tingkat maksimum dan mortalitas dapat dipertahankan. Pada saat populasi mulai pada kondisi ideal, kurva tumbuh membentuk kurva sigmoid (S-shaped), yang memiliki ciri yang terdiri atas fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan maksimum, fase penurunan pertumbuhan dan fase stabil.
Macam-macam populasi:
Macam-macam populasi berdasar kuantitatif, maka Populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.             Populasi Terbatas (finite population)
Adalah Populasi yang mempunyai Sumber Data yang Jelas Batasnya secaravKuantitatif sehingga dapat dihitung Jumlahnya. Contoh : Jumlah Penduduk Kota Surakarta 500.642 jiwa, Jumlah 49 Mahasiswa Akademi Kesehatan Rustida Prodi D III Kebidanan , Jumlah 19 Dosen Akademi Kesehatan Rustida. Dsb.
2.             Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)/(infinite population)
Yaitu Populasi yang Sumber datanya TIDAK dapat ditentukan Batas-Batasnya sehingga Relatif TIDAK dapat ditentukan dalam bentuk Jumlah (uncountable). Misalnya : Penelitian tentang berapa liter kenaikan air laut saat pasang karena bulan purnama, Populasi tanaman anggrek di dunia, dsb.

Sedangkan berdasarkan SIFATnya, Populasi dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
1.             Populasi Homogen
Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang sama sehingga tidak perlu mempermasalahkan jumlahnya secara kuantitatif.
2.             Populasi Heterogen
Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batasbatasnya baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Secara umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi populasi, yaitu :
1.             Kelahiran (Fertilitas)
2.             Kematian (Mortalitas)
3.             Perpindahan (Migrasi)
Kelahiran bersifat menambah,kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat menambah(migrasi masuk)dan dapat pula bersifat mengurangi(mingrasi keluar). untuk banyak negara ,termasuk indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh kelahiran dan kematian,karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa diabaikan,
selain faktor demografi ,secara tidak langsung pertumbuhan penduduk juga di pengaruhi oleh faktor-faktor nondemografi.faktor nondemografi yang penting ialah kesaehatan dan pendidikan pengaruh kesehatan dalam pertumbuhan pentuduk terlihat dari jumlah kematian. Semakin maju tingkatan kesehatan ,maka kecil jumlah kematian ,yang selanjutnya dapat menyebabkan pertumbuhan pertumbuhan penduduk besar,apabila jumlah kelahiran besar.kesehatan juga berhubungan dengan pendidikan .semangkin tinggi pendidikan maka kesehatan akan semangkin baik, apabila tinggkat pendidikan tinggi ,pada umumnya mereka akan lebih mudah menerima pembaharuan atau moderenisasi .salah satu contoh ialah meningkatnya usia kawin.semankin tinggi usia kawin ,semangkin tinggi jumlah kelahiran.

Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1.             Kelahiran
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian(antimortalitas).
a.              Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
·         Sarana kesehatan yang kurang memadai.
·         Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
·         Terjadinya berbagai bencana alam.
·         Terjadinya peperangan.
·         Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry.
·         Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.             Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
·         Lingkungan hidup sehat.
·         Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
·         Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
·         Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
·         Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
1.             Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
2.             Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
3.             Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir. Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
·         Rendah, jika IMR antara 15-35.
·         Sedang, jika IMR antara 36-75.
·         Tinggi, jika IMR antara 76-125.
2.             Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas). Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
·         Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
·         Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
·         Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
·         Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
·         Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:

·           Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
·           Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
·           Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·           Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
·           Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
·           Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak.
·         Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
·         Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
·         Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.
·         Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
·         Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
·         Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
3.             Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
·         Persediaan sumber daya alam.
·         Lingkungan sosial budaya.
·         Potensi ekonomi.
·         Alat masa depan.

IV.         Alat dan Bahan

a.    Tabel Alat
No.
Alat
Keterangan
1.
Neraca
1 (satu buah)
2.
Blender
1 (satu buah)
3.
Sendok
1 (satu buah)
4.
Kompor Gas
1 (satu buah)
5.
Baskom
1 (satu buah)
6.
Pisau dan Gunting
Masing 1 (satu buah)
7.
Panci
1 (satu buah)
8.
Botol Selai
2 (dua buah) bisa lebih
9.
Kain kasa, kertas pupasi
Secukupnya
10
Selang
Secukupnya


b.   Tabel Bahan
No.
Bahan
Keterangan
1.
Pisang
2100 gram = 2,1 kg
2.
Tape
600 gram = 0,6 kg
3.
Gula Merah
300 gram = 0,3 kg
4.
Fermipan
7-10 butir per botol selai
5.
Air
Secukupnya



V.            Prosedur Kerja

Prosedur kerja pembuatan media:
1.      Menimbang semua bahan (pisang = 2,1 kg, tape = 0,6 kg, gula merah = 0,3 kg) yang sudah dibersihkan.
2.      Menambahkan pisang dan tape dengan air secukupnya, kemudian menghaluskan menggunakan blender.
3.      Mencampur bahan yang sudah dihaluskan dengan gula merah selama kurang lebih 1 jam, kemudian memanaskan dan mengaduk secara terus menerus agar bahan tidak gosong.
4.      Menuang bahan yang sudah dipanaskan tadi kedalam botol selai sebanyak ¼ botol.
5.      Setelah itu dinginkan, setelah dingin kemudian menaburkan fermipan kurang lebih z sampai 10 butir, setelah itu memasukan kertas pupasi kedalam botol.

Prosedur kerja Pengamtan:
1.      menyiapkan dua ekor lalat buah jantan dan dua ekor lalat buah betina.
2.      Memasukkan ke dalam botol yang telah berisi media dan kertas saring yang telah di sterilkan.
3.      menutup botol dengan sumbat gabus, kemudian disimpan di suhu ruangan selama 15, 12, 9, 6, 3, dan 0 hari.
4.      Membius lalat dewasa pada semua kelompok dengan menggunakan botol eterisasi, menyimpan lalat dewasa yang telah dibius pada cawa petri yang telah diberi alas kertas saring. Mengamati dan menghitung berapa jumlah lalat dewasa.
5.      Menghitung jumlah pupa dan larva dengan bantuan jara.


VI.         Hasil Pengamatan

TABEL PENGAMATAN
PERTAMBAHAN POPULASI LALAT BUAH
No.
Hari
Jumlah
Pengamatan
Lalat Dewasa
Larva
Pupa
1
Senin,
17 Maret 2014
0
0
0
1.      Pembuatan Media,
2.      Pengarahan Pratikum,
3.      Cara memilih lalat buah jantan dan betina,
2
Selasa,
18 Maret 2014
0
0
0
1.      Memancing lalat,
3
Rabu,
19 Maret 2014
0
0
0
1.      Memisahkan lalat jantan dan betina 
4
Kamis,
20 Maret 2014
0
0
0
1.      Mengawinkan lalat jantan dan lalat betina,
5
Jum'at,
21 Maret 2014
0
58
0
1.      Jumlah larva 58
6
Sabtu,
22 Maret 2014
0
0
58
1.      Jumlah pupa 58
7
Minggu,
23 Maret 2014
0
0
58
1.      Pupa mulai matang
2.      Pemindahan pupa kedalam media penetasan
8
Senin,
24 Maret 2014
0
0
58
1.      Pematangan pupa
9
Selasa,
25 Maret 2014
11
0
47
1.      Sisi pupa 47
2.      11 pupu menetas 
10
Rabu,
26 Maret 2014
31
0
27
1.      Sisi pupa 27
2.      20 pupa menetas
11
Kamis,
27 Maret 2014
55
0
3
1.      Sisa pupa 3
2.      Pupa menetas 24 

Kamis, 27 Maret 2014
Lalat Buah Hidup:
o      Lalat buah jantan                        = 11  ekor
o      Lalat buah betina                        = 35 ekor


Lalat Buah Mati:
o      Lalat buah jantan                        = 5 ekor
o      Lalat buah betina                        = 4 ekor
Jumlah Lalat Buah Hidup                 = 46 ekor
Jumlah Lalat Buah Mati                    = 9 ekor
Jumlah Pupa Belum menetas            = 3 pasang
Total Keseluruhan Lalat Meneta      = 55 ekor
       
Gambar 1:  1 Lalat Buah Jantan dan Betina         Gambar 1:  2 Lalat Buah Jantan dan Betina

  
Gambar 2:  1 Larpa Lalat Buah                                     Gambar 2:  2 Pupa Lalat Buah


VII.      Pembahasan

Dalam melakukan pengamatan pertumbuhan populasi dalam topik praktikum kali ini kami menggunakan lalat buah sebagi objek pengamatan dengan dimulainya pemilahan lalat buah jantan dan betina, kemudian meyiapakan media tempat perkawinan lalat buah jantan dan betina sekaligus tempat peletakkan larva lalat setelah perkawinan, selanjutnya memasukan lalat buah betina dan jantan untuk di kawinkan (waktu yang kami perlukan dalam pengawinan ini selama 24 jam, setelah mencapai waktu yang ditetapkan lalat buah jantan dan betina kami lepas dan menunggu larva lalat tumbuh), setelah larva lalat buah keliahatan pengamatan dimulai samapai larva menjadi pupa dan menjadi lalat dewasa.
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan.
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster:
Kingdom         : Animalia
Phillum            : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Diptera
Famili              : Drosophilidae
Genus              : Drosophila
Spesies            : Drosphila melanogaster
Lalat buah adalah organism yang memiliki ciri yang sudah dikenal dan sesuai untuk penyelidikan genetika karena mudah berkembang biak dan memiliki siklus hidup singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Siklus hidup drosophila terdiri atas stadium telur, larva, pupa, dan imago. Telur Drosophila sp. Telur Drosophila berukuran kira-kira 0,5 mm berbentuk lonjong, permukaan dorsal agak mendatar, sedangkan permukaan ventral agak membulat. Pada bagian anterodorsal terdapat sepasang filament yang fungsinya yang melekatkan diri pada permukaan, agar telur tidak tenggelam pada medium. Pada bagian ujung anterior terdapat lubang kecil yang disebut micropyle, yaitu tempat masuknya spermatozoa. Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan mengalami 2 kali pergantian kulit, sehingga periode stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relative kering, yaitu pada dinding botol kultur atau pada kertas saring.
Berdasarkan hasil pengamatan lalat buah yang dilakukan dapat kita tarik sebagai pembahasan yaitu salama masa kawin hingga penetasan lalat buah sekitar 11 hari, dari semua pupa yang ditetaskan menghasilkan jumlah betina yang lebih banyak (sekitar 88%) dari lalat jantan yang terdapat (sekitar 11%). Dari perbandingan hasil kelahiran ini dapat menominasi pertumbuhan lalat bauah semakin besar dikarenakan angka lahir lalat betina lebih besar, untuk satu lalat buah betina dalam sekali kawin dapat menghasilkan lalat baru sekitar 55 ekor (dalam hitungan kasar). Dari hasil pengamatan bahwa jumlah lalat betina berjumlah 35 ekor, dalam 35 ekor lalat buah ini sampai pada fase kawin maka akan menghasilkan lalat buah yang baru sekitar 1925 ekor ( masih hitungan kasar) sehingga akan menambah semakin besar populasi lalat buah.
Pada perkawinan perlakuan lalat buah setiap lalat buah betina dapat kawin beberapa kali dengan lalat jantan yang berbeda sehingga akan menambah telur yang dihasilkan dari pada perkawinan yang wajar (sekali kawin) yang awalnya persentasi lalat buah betina untuk bertelur sekali kawin sekitar (30%). Tingkat bertelur lalat buah yang mengalami kawin beberapa kali (perlakuan) akan meningkat dengan pesat sekitar (70%) sehingga lalat buah yang akan menetas dari hasil perlakuan akan menghasilkan 134.750 ekor lalat buah (hitungan kasar).
Berdasarkan perbandingan lalat buah di atas pertumbuhan populasi manusia tidak jauh beda, pertumbuhan manusia samakin hari semakin meningkat dengan pesatnya tanpa ada kesadaran untuk menekan pertumbuhan tersebut. Semakin meningkatnya populasi manusia akan makin besar akan menimbulkan masalah dan kerusakan lingkungan yang ada. Dengan alasan perusakan untuk lahan temapat tinggal dan kebutuhan hidup.
Ada pun masal yang di timbulkan darai pertumbuhan populasi yang membludak antara lain:
a.              Persaingan untuk mendapat pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak. Persaingan ini terutama terjadi di daerah perkotaan yang padat, tapi tidak ada perumahan yang memadai. Dikota seperti ini, ering kita jumpai permukiman kumuh.
b.             Persaingan lapangan pekerjaan
Di negara yang memiliki pertumbuhan penduduk tinggi akan semakin banyak orang yang memperebutan lapangan pekerjaan. Diperkirakan harus diciptakan 30 juta lapangan pekerjaan baru setiap tahunnya jika setiap orang yang menginjak usia kerja harus memiliki pekerjaan.

c.              Kesempatan pendidikan
Dengan makin banyaknya bayi yang lahir setip tahunnya, tentu makin banyaknya diperlukan fasilitas sekolah dan guru yang memadai. Negara miskin, mungkin tidak bisa memenuhi fasilitas pendidikan. Sebagai hasilnya, tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang memadai.
d.             Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Tapi  jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup menampung jumlah tenaga kerja yang ada maka akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan.
e.              Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi ditimbulkan dari asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya saat ini semakin meningkat tajam. Hal ini terlihat semakin tingginya frekuensi kemacetan yang terjadi dijalan-jalan yang membuat jalan di kota tidak lancer lagi di lalui. Ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan segala dampak ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka.
f.              Kesehatan
Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan.


VIII.   Kesimpulan dan Saran

a.        Kesimpulan
Populasi adalah kelompok organisme satu jenis/spesies yang berbeda pada waktu tertentu.
Macam-macam populasi berdasar kuantitatif, maka Populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu, Populasi Terbatas (finite population), Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga) / (infinite
population).
Sedangkan berdasarkan SIFAT nya, Populasi dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu Populasi
Homogen dan Populasi Heterogen.
Faktor utama dalam mempengaruhi populasi:
1.        Kelahiran (Fertilitas)
2.        Kematian (Mortalitas)
3.        Perpindahan (Migrasi)
Masalah yang di hasilkan dari kependudukan yang membludak adalah,
·           Persaingan untuk mendapat pemukiman,
·           Persaingan lapangan pekerjaan
·           Kesempatan pendidikan
·           Meningkatnya angka pengangguran
·           Dampak Lingkungan
·           Kesehatan