Pencarian

Jumat, 06 Juni 2014

Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan "PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK"

I.              Topik Praktikum

Pengelolaan sampah domestik di kota Palangka Raya

II.           Tujuan Praktikum

1.        Untuk mengetahui upaya masyarkat dalam pengelolaan sampah domestik di kota Palangka Raya.
2.        Untuk mengetahui partisipasi atau kesadaran anggota masyarakat dalam pengelolaan sampah tersebut.

III.        Dasar Teori

Menurut hasil survei WHO, tingkat kesehatan masyarakat di negara-negra berkembang masih rendah, bahkan beberapa negara miskin di benua Afrika tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan tergolong tinggi. Selain lingkungan merupakan peyebab terbesar dari permasalahan kesehatan masyarakat.
Senitasi merupakan istilah untuk kesehatan lingkungan dari bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh berbagai mikroorganisme dengan berbagai vaktor berupa hewan-hewan seperti tikus, kecoa, lalat, anjing, maupun kucing. Sumber utama penyakit senitasi umumnya adalah sampah domestik yang tidak ditangani secara benar.
Penanganan masalah sampah di kota Palangka Raya dikoordinasikan oleh aparat pemerintahan daerah dengan mengikutsertakan partisipasi dari semua lapisan masyarakat. Perlu adanya pengawasan secara teratur menegenai kinerja petugas kebersihan dan senitasi kota, termasuk membuka diri terhadap keluhan-keluhan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.
Sampah domestik dapat merupakan ancaman yang selalu mengintai kesehatan masyarakat, namun dapat juga dijadikan sumber daya yang menguntungkan. Hal ini tergantung dari sistem dan kinerja pengelolaan sampah.
 Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Banyak sampah organik masih mungkin digunakan kembali/ pendaurulangan (re-using), walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material yang tidak dapat digunakan kembali.
Menurut Gilbert sumber-sumber timbulan sampah adalah sebagai berikut :
a.              Sampah dari pemukiman penduduk
Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu kluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
b.             Sampah dari tempat – tempat umum dan perdagangan
Tempat- tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat – tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa – sisa makanan, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng- kaleng serta sampah lainnya.
c.              Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah
Yang dimaksud di sini misalnya tempat hiburan umum, pantai, masjid, rumah sakit, bioskop, perkantoran, dan sarana pemerintah lainnya yang menghasilkan sampah kering dan sampah basah.
d.             Sampah dari industri
Dalam pengertian ini termasuk pabrik – pabrik sumber alam perusahaan kayu dan lain – lain, kegiatan industri, baik yang termasuk distribusi ataupun proses suatu bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering abu, sisa – sisa makanan, sisa bahan bangunan.
e.              Sampah Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian, misalnya sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang dihasilkan berupa bahan makanan pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.
Pada prinsipnya sampah dibagi menjadi sampah padat, sampah cair dan sampah dalam bentuk gas (fume, smoke). Sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1.             Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya
a.       Sampah anorganik misalnya : logam-logam, pecahan gelas, dan plastik.
b.      Sampah Organik misalnya : sisa makanan, sisa pembungkus dan sebagainya.
2.             Berdasarkan dapat tidaknya dibakar
a.       Mudah terbakar misalnya : kertas, plastik, kain, kayu.
b.      Tidak mudah terbakar misalnya : kaleng, besi, gelas.
3.             Berdasarkan dapat tidaknya membusuk
a.       Mudah membusuk misalnya : sisa makanan, potongan daging.
b.      Sukar membusuk misalnya : plastik, kaleng, kaca.
Karakteristik Sampah yaitu:
1.             Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayuran dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk, lembab, dan mengandung sejumlah air bebas.
2.             Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor, tapi yang tidak termasuk garbage.
3.             Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar baik dirumah, dikantor, industri.
4.             “Street Sweeping” (Sampah Jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan.
5.             “Dead Animal” (Bangkai Binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan.
6.             Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes, yang berasal dari perumahan.
7.              Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu bangkai- bangkai mobil, truk, kereta api.
8.             Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri-industri, pengolahan hasil bumi.
9.             Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari pembongkaran gedung.
10.         Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa pembangunan, perbaikan dan pembaharuan gedung-gedung.
11.         Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolahan air buangan.
12.         Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya kaleng-kaleng cat, zat radiokatif.

IV.        Alata dan Bahan


a.    Tabel Alat
No.
Alat
Keterangan
1.
Sepeda Motor
2 (dua) buah motor
2.
Meteran
1 (satu) buah
3.
Alat Tulis
Seperlunya
4.
Kamera
1 (satu) buah

b.   Tabel Bahan
No.
Bahan
Keterangan
1.
Sampah yang ada di TPS
Seperlunya

V.           Prosedur Kerja

1.        Melaku survei ke TPS yang berada di kawasan jalan RT. A. Milono Palangka Raya.
2.        Melakukan pengamatan sampah yang ada pada TPS tersebut.
3.        Menentukan jenis sampah yang dominan, dan mengamati keadaan sampah tersebut.
4.        Mengukur TPS tersebut.
5.        Melakukan wawancara terbatas pada warga setempat.


VI.        Hasil Pengamatan

DATA YANG DIKUMPULKAN TPS 1
TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Alamat TPS yang di Observasi
 Jalan Christopel Mihing
2
Jarak TPS dengan jalan umum
 170 cm
3
Jarak TPS dengan ruwah warga
 7 m
4
Daya tampung sampah di TPS
 5,86 m2
5
TPS mampu menampung sampah domestik
 20-30 rumah
6
Kondisi fisik TPS
 Rusak
7
Kondisi sampah pada TPS
 Sampah berserakan disekitar TPS
8
Sampah pada TPS dari rumah berjarak
 -


PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN PAMPAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Semua warga sekitar TPS yang membuang sampah di TPS
 Semua warga
2
Alasan warga tidak membuang sampah di TPS
 -
3
Sampah yang di buang
 Dibungkus dengan plastik
4
Warga paling sering membuang sampah di TPS pada waktu
 Pagi hari
5
Ada pungutan atau iuran warga untuk kebersihan TPS
 Ada, Rp. 2000 per hari
6
Warga setempat bertugas menjaga TPS
 Tidak ada



MATERI SAMPAH DOMESTIK
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Bahan sampah terdiri dari
 Sisa makanan, sayuran, kertas, dan plastik
2
Bahan sampah yang paling dominan
 Kertas dan plastik
3
Kondisi air pada sampah
 Kering dan basah
4
Kondisi bahan-bahan organik sampah
 Busuk
5
Pemulung di area TPS
 Ada pemulung
6
Pemanfaatan sampah oleh pemulung
 Di jual dan pakan ternak babi
7
Kondisi sampah di TPS akibat adanya pemulung
 Sebagian sampah tercecer ke luar area TPS
8
Hewan mencari makan di area TPS
 Jarang
9
Hewan yang sering mencari makan di area TPS
Kucing dan ajing

PENGELOLAAN SAMPAH OLEH PETUGAS PEMERINTAH DAERAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Petuga pemungut sampah
 Ada
2
Petuga pemungut sampah datang setiap
 Satu hari sekali
3
Waktu pemungutan sampah oleh petugas
 05.00-07.00 WIB
4
Sampah terangkut
 Semua sampah terangkut
5
Alasan sampah tidak terangkut
 Daya tampung truk yang tidak muat
6
Kondisi TPS setelah sampah di angkut
 Masih ada sampah yang tersisa
7
Sampah tidak terangkut
 Ada
8
Lokasi penampungan samapah yang diangkut petugas
 Ke lokasi TPA jalan Tjilik Riwut KM. 14
9
Sampah yang diangkut digunakan untuk

10
Petugas pengangkut sampah menggunkan alat
Berupa Sarung tangan, sepatu, dan masker



DATA YANG DIKUMPULKAN TPS 2
TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Alamat TPS yang di Observasi
 Jalan P. Junjung Buih
2
Jarak TPS dengan jalan umum
 87 cm
3
Jarak TPS dengan ruwah warga
 5 m
4
Daya tampung sampah di TPS
 6,2 m2
5
TPS mampu menampung sampah domestik
 20-30 rumah
6
Kondisi fisik TPS
 Baik tapi kurang terpelihara
7
Kondisi sampah pada TPS
 Tertampung baik
8
Sampah pada TPD dari rumah berjarak
 7 m


PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN PAMPAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Semua warga sekitar TPS yang membuang sampah di TPS
 Semua warga
2
Alasan warga tidak membuang sampah di TPS
 -
3
Sampah yang di buang
 Dibungkus dengan plastik
4
Warga paling sering membuang sampah di TPS pada waktu
 Pagi dan sore hari
5
Ada pungutan atau iuran warga untuk kebersihan TPS
 Ada, Rp. 2000 per hari
6
Warga setempat bertugas menjaga TPS
 Tidak ada



MATERI SAMPAH DOMESTIK
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Bahan sampah terdiri dari
 Plastik, bekas perabotan rumah tangga
2
Bahan sampah yang paling dominan
 Sisa sayuran dan plastik
3
Kondisi air pada sampah
 Kering dan basah
4
Kondisi bahan-bahan organik sampah
 Sebagian busuk
5
Pemulung di area TPS
 Ada
6
Pemanfaatan sampah oleh pemulung
 Dijual dan untuk pakan ternak babi
7
Kondisi sampah di TPS akibat adanya pemulung
 Tetap tertampung di TPS
8
Hewan mencari makan di area TPS
 Jarang
9
Hewan yang sering mencari makan di area TPS
 Kucing dan ajing

PENGELOLAAN SAMPAH OLEH PETUGAS PEMERINTAH DAERAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Petuga pemungut sampah
 Selalu ada
2
Petuga pemungut sampah datang setiap
 Setiap hari (pagi dan sore hari)
3
Waktu pemungutan sampah oleh petugas
 (05.00-08.00) dan (16.00-18.00)
4
Sampah terangkut
 Semua terangkut
5
Alasan sampah tidak terangkut
 Daya tampung truk yang penuh
6
Kondisi TPS setelah sampah di angkut
 Dibersihkan tapi masih ada yang tercecer
7
Sampah tidak terangkut
 Ada
8
Lokasi penampungan samapah yang diangkut petugas
 TPA jalan Tjilik Riwut Km 14
9
Sampah yang diangkut digunakan untuk

10
Petugas pengangkut sampah menggunkan alat
Sarung tangan, masker, dan sepatu bot



DATA YANG DIKUMPULKAN TPS 3
TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Alamat TPS yang di Observasi
 Jalan Tilung
2
Jarak TPS dengan jalan umum
 440 cm
3
Jarak TPS dengan ruwah warga
 10 m
4
Daya tampung sampah di TPS
 8,53 m2
5
TPS mampu menampung sampah domestik
 20-30 rumah
6
Kondisi fisik TPS
 Sangat rusak
7
Kondisi sampah pada TPS
 Sebagian kecil tercecer
8
Sampah pada TPD dari rumah berjarak
 -


PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN PAMPAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Semua warga sekitar TPS yang membuang sampah di TPS
 Semua warga
2
Alasan warga tidak membuang sampah di TPS
 -
3
Sampah yang di buang
 Dibungkus plastik
4
Warga paling sering membuang sampah di TPS pada waktu
 Sore hari
5
Ada pungutan atau iuran warga untuk kebersihan TPS
 Ada, Rp. 2000 per hari
6
Warga setempat bertugas menjaga TPS
 Tidak ada



MATERI SAMPAH DOMESTIK
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Bahan sampah terdiri dari
Sisa sayuran, kertas, dan plastik
2
Bahan sampah yang paling dominan
Kertas dan plastik
3
Kondisi air pada sampah
Kering dan basah
4
Kondisi bahan-bahan organik sampah
Sebagian busuk
5
Pemulung di area TPS
Ada
6
Pemanfaatan sampah oleh pemulung
Dijula, untuk makan ternak
7
Kondisi sampah di TPS akibat adanya pemulung
Berserakan dan kotor
8
Hewan mencari makan di area TPS
Kucing dan anjing
9
Hewan yang sering mencari makan di area TPS
Kucing dan anjing

PENGELOLAAN SAMPAH OLEH PETUGAS PEMERINTAH DAERAH
No.
Materi Pengamatan
Keterangan
1
Petuga pemungut sampah
 Selalu ada
2
Petuga pemungut sampah datang setiap
 Setiap hari
3
Waktu pemungutan sampah oleh petugas
 Pagi (05.00-07.00 WIB)- Sore (17.00-18.00 WIB)
4
Sampah terangkut
 Semua sampah terangkul
5
Alasan sampah tidak terangkut
 Daya tampung truk sudah penuh
6
Kondisi TPS setelah sampah di angkut
 Tidak di bersihkan
7
Sampah tidak terangkut
 Ada
8
Lokasi penampungan samapah yang diangkut petugas
 TPA jalan Tjilik Riwut Km. 14
9
Sampah yang diangkut digunakan untuk
 -
10
Petugas pengangkut sampah menggunkan alat
 Sarung tangan, masker, sepatu boot


VII.     Gambar Hasil Pengamatan


Tabel Gambar
No.
Hasil Pengamatan TPS Area Jalan RT. A. Milono
TPS Jalan Christopel Mihing
TPS jalan P. Junjung Buih
TPS Jalan Tilung
1.


2.





VIII.  Pembahasan

Sampah perkotaan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah menjadi permasalahan serius seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk akibat arus urbanisasi, migrasi, dan aktivitas ekonomi. Akibat dari hal tersebut, timbunan sampah Kota Palangka Raya saat ini mencapai 564 m3 per hari atau 213.972 m3 per tahun. Dari timbunan sampah yang tertanggulangi oleh Pemerintah Kota Palangka Raya sebesar 384 m3 per hari atau 77%, sedangkan sisanya sebanyak 23% menjadi sampah liar (oleh masyarakat dibuang sembarangan ke sungai atau dibakar).
Masalah sampah sebenarnya harus ditangani secara bersama-sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang berbudaya lingkungan.
Dalam upayanya pemerintah daerah kota Palangka Raya dalam pengelolaan sampah domestik dan sampah rumah tangga. Dinas kebersihan kota Palangka Raya melakukan pembersihan setiap hari seklai dan di beberapa TPS yang memiliki volume sampah yang banyak pembersihan bisa dilakukan dalam dua kali dalam sehari. Masyrakat disekitar TPS mendapat retribusi pembersihan sampah setiap harinya Rp. 2.000.
Upaya yang pemerintah lakukan terhadapa sampah domestik dan sampah-sampah dari rumah tangga lainnya masih kewalahan terhadap sampah-sampah yang setiap harinya meningkat volumenya. Menurut penilaian kalangan anggota DPRD setempat (yang dikutip pada Palangka Raya, Ppost), manajemen pengelolaan sampah belum baik, penanganan sampah belum berjalan optimal. Hal tersebut tidak terlepas dari minimnya dukungan sarana dan prasarana kebersihan, termasuk jumlah armada angkutan sampah dan minimnya sosialisasi dan tiadanya depo sampah juga disebut-sebut menjadi kendala kebersihan di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut.
Menurut kami dalam pengelolaan sampah ini tidak hanya di bebankan kepada pemerintah daerah saja karena dalam pengelolaan seperti yang telah kami katakan diatas penanganan sampah harus dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah, swadaya masyarakat dan masyrakata itu sendiri, dengan cara ini masalah sampah di kota Cantik Palangka Raya akan segera terselesaikan.
Berdasarkan pengematan yang kami lakukan  pada beberapa TPS di jalan RT. A. Milono dengan metode yang kami lakukan mengamati keadaan TPS dan mencari responden dengan melakukan wawancara singkat warga yang tinggal di sekitar TPS.
a.              Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Di Jalan Chirtopel Mihing
Pada TPS ini keadaan sampah telah di angkut oleh petugas pembersihan kota. Berdasarkan tiga responden yang dapat kami tanyakan masalah pengelolaan sampah di TPS ini yaitu Ibu Samitan, Bapak Bambang, dan Ibu Midah. Ketiga responden ini tinggal dekat TPS ini selama 3 tahun. Dari pernyataan mereka tinggal berdampingan dengan TPS yaitu tidak terlalunyaman, nyaman gak nyman, dan kurang nyaman. Ketiga responen ini memiliki usaha rumah makan dengan keadaan ini kekawatiran meraka makin meningkat.
Data yang dapat kami himpun dari responden yaitu, warga sekitar dan warga bukan are TPS ini melakukan pembuangan sampah di TPS ini dengan alasan tidak ada lagi TPS lain yang dekat. Masyarakat paling bayak membuang sampah pada waktu sore hari, akan tetapi masih ada warga yang membuang pada siang dan pagi hari setelah TPS di bersihkan. Petugas Dinas Pembersih kota  datang setiap pagi sekitar pukul 6-7 pagi. Mereka mendapatkan tagihan retribusi kebersihan Rp. 2.000 per hari.
Dari pantauan kami keadaan TPS di are ini memiliki kondisi rusak dan sampah berserakan di sekitar TPS. TPS memiliki jarak dari rumah warga yang terdekat 7 m dan dari jarak dari jalan umum 170 cm dan memiliki volume 5,86 m2 diperkirakan TPS dapat menampung 20-30 rumah dan sampah yang dibunag kebanyakan dibungkus dengan plastik dan sampah yang dominan kertas dan plastik.
b.             Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Di Jalan P. Junjung Buih
Berdasarkan reponden yang dapat kami wawancara singkat yaitu; Ibu Ayu dan Rahmah, Ibu Rurhayati, Ibu Lili, Ibu Erna, dan Ibu Natalina. Responden ini masih penduduk baru yang berada di sekitar TPS baru yang berkisar antara 3-5 bulan baru menempati daerah P. Junjung Buih ini. Berdasarkan pernyataan mereka bahwa semua warga di area ini dan warga yang di luar area ini membuang sampah pada TPS, warga yang sering membuang sampah pada waktu pagi dan sore hari. Ada pun kekhawatiran mereka terhadap TPS ini yaitu dari segi kesehatan dan kenyamanan, warga disekitar are TPS merasa tidaknyaman akan bau sampah yang dihasikan ketika sampah terkena hujan dan tidak diangkut dengan segera oleh petugas. Warga sekitar mendapatkan biaya retribusi kebersihan TPS sebesar Rp. 2.000 per hari dan petugas pembersihan datang satu hari dua kali pada pagi (05.00 WIB) dan pada sore (17.00-18.00 WIB).
Berdasarkan kondisi TPS yang kami amati secara laangsung. TPS ini memiliki jarak dengan jalan umum 87 cm, jarak dari rumah warga terdekata 5 m, daya tampung TPS 6,2 m2 di perkirakan dapat menampung sampah > 20-30 rumah, akan tetapi kondisi fisik TPS kurang terpelihara dan sampah tertampung baik meski ada sedikit sampah yang beserakan. Sampah di buang kebanyakan dibungkus dengan plastik, sampah terdiri darai sampah plasti, bekas perabot rumah tangga, dan bahan sampah yang paling dominan adalah sisa sayuran, dan plastik.
Dari pandangan kami terhadap TPS ini memiliki penempatan yang salah dimana lokasi TPS ini berada di depan kantor kelurahan dan Taman Kanak-Kanak (TK) yang sangat menggangu pemandangan dan kenyamanan.
c.              Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalan Tilung
Kodisi TPS yang kami amati secara laangsung. TPS ini memiliki jarak dengan jalan umum 440 cm, jarak dari rumah warga terdekata 10 m, daya tampung TPS 8,53 m2 di perkirakan dapat menampung sampah > 30 rumah, akan tetapi kondisi fisik TPS sangat rusak dan sampah tertampung baik meski ada sedikit sampah yang beserakan. Sampah di buang kebanyakan dibungkus dengan plastik, sampah terdiri darai sampah plasti, sisa sayuran, dan kertas serta bahan sampah yang paling dominan adalah kertas dan plastik. Keadaan organik sampah sebagian membusuk.
Pada area ini kami dapat menemui 5 responden yaitu Bapak Hadi Kusnaidi, Bapak M. Soleh, Ibu Rana Dulin, Ibu Indrawati dan Misran. Dari kelima reponden ini kami dapat mengumpulkan data berupa bahwa semua warga di area ini dan warga yang di luar area ini membuang sampah pada TPS, warga yang sering membuang sampah pada waktu pagi dan sore hari. Ada pun kekhawatiran mereka terhadap TPS ini yaitu dari segi kesehatan dan kenyamanan, warga disekitar are TPS merasa tidak nyaman akan bau sampah yang dihasikan ketika sampah terkena hujan dan tidak diangkut dengan segera oleh petugas. Warga sekitar mendapatkan biaya retribusi kebersihan TPS sebesar Rp. 2.000 per hari dan petugas pembersihan datang satu hari seklai pada waktu sore (17.00 WIB) atau pagi hari (06.00 WIB).
            Secara umum keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Palangka Raya ini juga menjadi tempat bagi para pemulung dalam mencari penghasilan mereka. Keberadaan pemulung menjadi warna tersendiri bahwa TPS turut berpengaruh pada sosial ekonomi sekitarnya. Pemulung memanfaatkan bahan-bahan berupa sampah plastik dan kertas untuk dijual dan sampah-sampah organik berupa sisa sayuran dan sisa makanan digunakan untuk pakan ternak babi mereka. Sehingga pada pembuangan sampah ini terjadi lahan untuk bertahan hidup.
1.             Upaya masyarakata dalam pengelolaan sampah domestik di Kota Palangka Raya
Berdasarakan pengamatan yang kami lakukan terhadap TPS yang ada di area jalan RT. A. Milono yang terdapat pada Jalan Chirtopel Mihing, Jalan P. Junjung Buih, dan Jalan Tilung. Kesadaran masyarakat dan pertisipasi anggota masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik di kota Palangka Raya masih sangat kurung. Warga masyarakat hanya menitik beratkan pada pemerintah daerah saja dalam pengelolaan sampah. Tetapi masyarakaat tidak mau turun tangan mengelola sampah itu, seperti contoh yang sering kita liat bahwa pemerintah memberi jadwal pembuangan sampah pada TPS dilakukan pada sore hari dari pukul 17.00-subuh hari sebelum petugas pembersih mengambil dan membersihkan sampah. Akan tetapi masyrakat kita tidak mengindahkan peraturan itu, masyarakat dengan seenaknya membuang sampah pada siang bahkan pagi hari setelah TPS itu dibersihkan. Maslah ini yang menyebabkan permasalahan sampah di kota Cantik Palangka Raya masih tidak maksimal.
2.             Upaya pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah domestik masyarakat di Kota Masyarakat
Berdasarkan informasi yang telah kami himpun dari pengamatan yang dilakukan dan mencarai literatur bahwa upaya pemerintah daerah kota Palngka Raya dalam penanganan sampah domistik berjalan dengan baik. Seperti berjalannya pembersihan TPS di area Palangka Raya yang dilakukan setiap hari baik pagi dan sore hari secara rutin oleh petugas. Menandakan pemerintah memiliki upaya dalam pengelolaan sampah. Sampah yang teleh dibersihkan dibawa ketempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di Km 14 Tjilik Riwut Palangka Raya.
            Pada TPA Km 14 Palangka Raya masih menggunakan sistem open dumping dalam pengelolaannya, tetapi saat ini juga sedang dicobakan sistem sanitary landfill atas bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
            Ketersediaan sumberdaya manusia dalam struktur pengelolaan ini oleh pemerintah. Untuk angkutan sampah dan TPA terlihat ada 113 personil yang terlibat. Jika berdasarkan informasi langsung di lokasi kunjungan bahwa ada 22 dump truck dimana 3-5 personil untuk setiap armada, maka sebenarnya tidak ada masalah dengan jumlah personil hanya mungkin sistem shift yang masih belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga kadangkala pengangkutan sampah lewat dari jam semestinya.
Tabel 1. Jumlah Tenaga Pengelola Kebersihan/ persampahan
No
Jenis Pekerjaan
Status
Jumlah (orang)
1
Struktural bidang kebersihan/ manajerial
PNS
5
2
Angkutan sampah dan TPA
PNS/Kontrak
113
3
Kebersihan jalan dan lingkungan
PNS/Kontrak
121
4
IPLT dan Workshop
PNS/Kontrak
14
Total
253
Sumber : Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya (2011)
Meski ada kekurangan yang harus di benahi oleh pemerintah kota yaitu, peralatan dalam mengelola sampah yang dimiliki oleh Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya juga dalam keadaan yang kurang baik dari segi jumlah maupun kondisinya. Untuk standar peralatan sendiri di TPA berdasarkan SNI 19-2454-2002 adalah:
1.             Buldoser untuk perataan, pengurugan dan pemadatan
2.             Crawl/ track dozer untuk pemadatan pada tanah lunak
3.             Wheel dozer untuk perataan, pengurugan
4.             Loader dan powershowel untuk penggalian, perataan, pengurugan dan pemadatan
5.             Dragline untuk penggalian dan pengurugan
6.             Scraper untuk pengurugan tanah dan perataan
7.             Kompaktor (landfril compactor) untuk pemadatan timbunan sampah pada lokasi dalam
Peralatan yang dimiliki TPA km 14 Palangka Raya secara jenis maupun jumlahnya belum memadai ditambah lagi dengan kondisi sarana dan prasarana yang rusak jika dibandingkan dengan yang dalam keadaan baik.
            Sistem pengelolaan sampah di TPA km 14 Palangka Raya belumlah memenuhi standar operasional khususnya SNI 19-2454-2002 meski belum memenuhi tindakan pemerintah sudah berjalan baik dalam pengelolaan sampah.

IX.        Kesimpulan dan Sara

a.             Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami petik dari praktikum kali ini adalah:
·      sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
·      Dalam upaya pengelolaan sampah domestik oleh swadaya masyarakat dan anggota masyarakat di kota Palangka Raya masih sangat sedikit dan bisa dikatan tidak ada, masyarakat hanya menitik beratkan pembersihan sampah di kota Palangka Raya kepada petugas Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya saja.
·      Upaya pemerintah kota dalam pengelolaan sudah memasuki dikatan baik karena berjalan dengan teraturnya pembersihan tiap-tiap TPS pada pagi bahkan sore hari.
·      Pada tempat pemuangan akhir (TPA) sudah mulai menguji cobakan sistem sanitary landfill untuk pengelolaan sampah.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kami RAJA PLASTIK INDONESIA menjual berbagai jenis, ukuran dan merk tempat sampah plastik atau tong sampah plastik seperti merk Green Leaf, Lion Star, Kirapac, Shinpo, dll... Klik website kami di : http://www.rajaplastikindonesia.com, http://www.tempatsampahplastik.net, http://www.rajaplastik.co.id