Pencarian

Sabtu, 17 Januari 2015

MORFOLOGI TUMBUHAN (MORTUM)



Ujung daun (Apex), Pangkal Daun (Basis), dan Pertulangan Daun (Nervatio atau  Venatio)
1.             Ujung daun (Apex) dan Pangkal Daun (Basis)
Bentuk-bentuk ujung daun yang sering dijumpai:[1]
a.    Runcing (acutus), ujung daun berbentuk sudut < 900.
b.    Meruncing (acuminatus), ujung daun yang sempit panjang dan runcing.
c.    Tumpul (obtusus), ujung daun membentuk sudut tumpul > 900.
d.   Membulat (rotundatus), ujung daun tumpul tapi tidak membentuk sudut sama sekali, membentuk semacam busur.
e.    Rompang (truncatu), ujung daun tampak sebagai garis yang rata.
f.     Terbelah (retusus), ujung daun memperlihatkan lekukan.
g.    Berduri (retosus), ujung daun yang di tutupi suatu bagian yang keras.






Runcing
(acutus)
Daun oleander
Meruncig
(acuminatus)
Daun sirsat
Tumpul (obtusus)
Daun Sawo kecik
Membulat (rotundatus)
Daun teratai besar
Rompang/rata
(truncatus)
Daun Jambu monyet


 
Terbelah (retusus) Daun bayam
Berduri (mucronatus) Daun nenas sebrang

2.             Pangkal Daun (Basis)
a.    Pangkal daun yang tepi daun tidak pernah bertemu dipisahkan oleh pangkal ibu daun / ujung tangkai daun.[2]
1)        Runcing (acutus), biasa terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll
2)        Meruncing (acuminatus), biasa pada daun bangun bulat telur sungsang / daun bangun sudip.
3)      Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, lonjong.
4)      Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, dan telur lonjong.
5)      Rompang (truncatu), pada daun-daun bangun segitiga, delta, dan tombak.
6)      Berlekuk (emarginatus), pada daun-daun bangun jantung, ginjal, dan anak panah.





Runcing (acutus)
Meruncing (acuminatus)
Tumpul (obtusus)
Membulat (rotundatus)



Rompang (truncatus)

Berlekuk (emarginatus)


b.    Pangkal daun yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain.[3]
1)   Pangkal daun yang pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang.
2)   Pangkal daun yang tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan / berhadapan dengan letak daun.



Pertemuan tepi daun pada pangkal pada sisi yang sama
Pertemuan tepi daun pada sisi seberang yang berlawanan

3.             Pertulangan Daun (Nervatio atau  Venatio)
Tulang daun memiliki fungsi sebagai:[4]
a.    Sebagai rangka daun (selecton)
b.    Sebagai wadah untuk pengangkut unsur hara dai dalam tanah dan hasil fotosintesis.
Susunan pertulangan daun:
a.    Tulang daun primer atau ibu tulang daun (costa)
Yaitu, tulang yang bisanya tersebar, merupakan terusan tangkai daun, dan terdapat di tengah-tengah membujur dan membelah daun.
b.    Tulang daun sekunder atau tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
Yaitu, cabang-cabang dari tulang ibu daun (costa) ada cabang 1, cabang 2, dan seterusnya.
c.    Urat-urat daun (vena)
Yaitu, tulang-tulang cabang daun yang kecil atau lembut yang membentuk susunan seperti jala, kisi, atau lainnya.



Pertulangan daun yang menjala yaitu daun dengan satu tulang daun primer yang dominan dan bercabang membentuk tulang daun sekunder yang menyirip. Bila tulang daun sekunder yang menyirip sampai ke tepi daun, maka daun tersebut termasuk ke dalam tipe Craspedodromous (tapi, pinggir). Tetapi jika tulang daun sekunder yang menyirip tersebut tidak mencapai tapi daun ini termasuk ke dalam Camptodromous / Brochidodromous (simpul).[5]
Berdasarkan susunan tulang daun, daun dibedakan :





Menyirip (penninervis) Daun mangga
Menjari (palminervis) Daun kapas
Melengkung (cervinervis) Daun genjer
Sejajar (rectinervis) Daun jagung

a.             Daun Bayam (Amarathus tricolor L)
Daun bayam memiliki bentuk pangkal daun yang membulat (rotundatus), daun bayam berbentuk bulat, jorong, dan bulat telur. Daun bayam memiliki tulang daun primer / tulang ibu daun (costa) berjumlah 1 dan arahnya menuju ujung daun, tulang daun primer tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tidak mencapai tepi daun dan menuju ujung daun. daun bayam termasuk ke dalam tipe Craspedodromous (tapi, pinggir).
 
Klasifikasi :[6]
Kingdom             : Plantae
Sub kingdom       : Tracheobionta
Super Divisi         : Spermatophyta
Divisi                   : Magnoliophyta
Kelas                   : Magnoliopsida
Sub Kelas            : Hamamelidae
Ordo                    : Caryophyllales
Famili                  : Amaranthaceae
Genus                  : Amaranthus
Spesies                 : Amaranthus tricolor
Nama daerah       : Bayam cabut

b. Daun Jambu Air (Syzigium aqueum)           
 

Klasifikasi :[7]
Kingdom             : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom        : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi         : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                   : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                   : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas            : Rosidae
Ordo                    : Myrtales
Famili                  : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus                  : Eugenia
Spesies                 Eugenia aquea
Nama daerah       : Jambu Air
Daun jambu air memiliki bentuk pangkal daun yang membulat (rotundatus), daun bayam berbentuk bulat, jorong, dan bulat telur. Daun jambu air memiliki tulang daun primer / tulang ibu daun (costa) berjumlah 1 dan arahnya menuju ujung daun, tulang daun primer tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tidak mencapai tepi daun dan menuju ujung daun. Daun jambu air termasuk ke dalam tipe Craspedodromous (tapi, pinggir).
c.              Daun Mangga (Mangifera indica)
Bentuk pangkal daun mangga berbentuk runcing (acutus), daun mangga memiliki tulang daun primer / tulang ibu daun (costa) berjumlah 1 dan arahnya menuju ujung daun, tulang daun primer tulang-tulang cabang (nervus lateralis) mencapi tepi daun. Daun mangga termasuk ke dalam tipe Camptodromous / Brochidodromous (simpul).
 
Klasifikasi :[8]
Kerajaan              : Plantae
Filum                   : Magnoliophyta
Klas                     : Magnoliopsida
Ordo                    : Sapindales
Famili                  : Anacardiaceae
Genus                  : Mangifera
Spesies                 : M.indica
Nama daerah       : Mangga
d.            
 
Daun Lidah Buaya (Aloe vera L)
Klasifikasi :[9]
Kingdom             : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom        : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi         : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                   : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                   : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo                    : Asparagales
Famili                  : Asphodelaceae
Genus                  : Aloe
Spesies                 Aloe vera L.
Nama daerah       : Lidah Buaya
Daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang, ujung daun lidah buya berbentuk berduri (mucronatus), berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai putih.Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
e.              Daun Nenas (Ananas cornosut mer)
Daun nenas ujung daun berduri (mucronatus), daun nenas berbentuk memanjang dan sempit, serta permukaan atas daun berwarna hijau tua, merah tua, bergaris atau cokelat kemerahan, tergantung pada varietasnya, sedangkan permukaan bagian bawah daun berwarna keperakan karena adanya trikoma dalam jumlah yang besar. Lebar daun dapat mencapai 6 cm dan panjangnya mencapai 90 cm, tergantung varietasnya.[10]
 
Klasifikasi :
Divisio                 : Spermatophyta
Sub Divisio          : Angiospermae
Class                    : Monocotyledoneae
Ordo                    : Ferinosae (Bromeliales)
Famili                  : Bromeliaceae
Genus                  : Ananas
Spesies                 : Ananas comosus (L.) Merr
Nama daerah       : Kanas


DAFTAR PUSTAKA
Puryaningsih,Sri. 2009. Diktat Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Palangka Raya: STAIN Palangka Raya
Tjitrosoepomo,Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Warnita, dkk. Materi Ajar Matakuliah Botani (Morfologi Luar). (online) ( http://faperta.unand .ac.id/ deposit/BahanAjarBotani.pdf ) (Palangka Raya, 17 Oktober 2014, 13.30 WIB)
http://www.4shared.com/web/preview/doc/UIDHjcNT (Palangka Raya, 17 Oktober 2014, 16.42 WIB)


[1] Dra. Sri Puryaningsih, M.Pd., 2009, Diktat Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Palangka Raya: STAIN Palangka Raya, h. 10
[2] Prof. Ir. Gembong Tjitrosoepomo, 2009, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, h. 34
[3] Ibid, h 35
[4] Prof. Ir. Gembong Tjitrosoepomo, 2009, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, h. 35
[5] Dra. Sri Puryaningsih, M.Pd., 2009, Diktat Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Palangka Raya: STAIN Palangka Raya, h 13
[6] http://www.4shared.com/web/preview/doc/UIDHjcNT (Palangka Raya, 17 Oktober 2014, 16.42 WIB)
 


Komentar yang membangun sangat dinantikan