Ujung daun (Apex), Pangkal Daun (Basis),
dan Pertulangan Daun (Nervatio atau Venatio)
1.
Ujung daun (Apex) dan Pangkal Daun (Basis)
Bentuk-bentuk
ujung daun yang sering dijumpai:[1]
a. Runcing (acutus), ujung
daun berbentuk sudut < 900.
b. Meruncing (acuminatus),
ujung daun yang sempit panjang dan runcing.
c. Tumpul (obtusus),
ujung daun membentuk sudut tumpul > 900.
d. Membulat (rotundatus),
ujung daun tumpul tapi tidak membentuk sudut sama sekali, membentuk semacam
busur.
e. Rompang (truncatu),
ujung daun tampak sebagai garis yang rata.
f. Terbelah (retusus),
ujung daun memperlihatkan lekukan.
g. Berduri (retosus),
ujung daun yang di tutupi suatu bagian yang keras.
|
|
|
|
|
Runcing
(acutus)
Daun oleander
|
Meruncig
(acuminatus)
Daun sirsat
|
Tumpul (obtusus)
Daun Sawo kecik
|
Membulat (rotundatus)
Daun teratai besar
|
Rompang/rata
(truncatus)
Daun Jambu monyet
|
|
|
Terbelah (retusus) Daun bayam
|
Berduri (mucronatus) Daun nenas
sebrang
|
2.
Pangkal Daun (Basis)
a. Pangkal daun yang tepi
daun tidak pernah bertemu dipisahkan oleh pangkal ibu daun / ujung tangkai
daun.[2]
1)
Runcing (acutus), biasa terdapat pada daun bangun memanjang,
lanset, belah ketupat, dll
2)
Meruncing (acuminatus), biasa pada daun bangun bulat telur
sungsang / daun bangun sudip.
3)
Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, lonjong.
4)
Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, dan telur
lonjong.
5)
Rompang (truncatu), pada daun-daun bangun segitiga, delta, dan
tombak.
6)
Berlekuk (emarginatus), pada daun-daun bangun jantung, ginjal,
dan anak panah.
|
|
|
|
Runcing (acutus)
|
Meruncing (acuminatus)
|
Tumpul (obtusus)
|
Membulat (rotundatus)
|
|
|
|
|
Rompang (truncatus)
|
Berlekuk
(emarginatus)
|
b.
Pangkal daun yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama
lain.[3]
1)
Pangkal daun yang pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi
yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang.
2)
Pangkal daun yang tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang
berlawanan / berhadapan dengan letak daun.
|
|
Pertemuan tepi daun pada pangkal pada sisi
yang sama
|
Pertemuan tepi daun pada sisi seberang yang
berlawanan
|
3.
Pertulangan Daun (Nervatio atau Venatio)
Tulang daun
memiliki fungsi sebagai:[4]
a. Sebagai rangka daun (selecton)
b. Sebagai wadah untuk
pengangkut unsur hara dai dalam tanah dan hasil fotosintesis.
Susunan pertulangan daun:
a. Tulang daun primer atau
ibu tulang daun (costa)
Yaitu, tulang yang bisanya tersebar,
merupakan terusan tangkai daun, dan terdapat di tengah-tengah membujur dan
membelah daun.
b. Tulang daun sekunder atau
tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
Yaitu, cabang-cabang dari tulang
ibu daun (costa) ada cabang 1, cabang 2, dan seterusnya.
c. Urat-urat daun (vena)
Yaitu, tulang-tulang cabang daun
yang kecil atau lembut yang membentuk susunan seperti jala, kisi, atau lainnya.
|
Pertulangan daun yang menjala yaitu daun dengan
satu tulang daun primer yang dominan dan bercabang membentuk tulang daun
sekunder yang menyirip. Bila tulang daun sekunder yang menyirip sampai ke tepi
daun, maka daun tersebut termasuk ke dalam tipe Craspedodromous (tapi,
pinggir). Tetapi jika tulang daun sekunder yang menyirip tersebut tidak
mencapai tapi daun ini termasuk ke dalam Camptodromous / Brochidodromous (simpul).[5]
Berdasarkan susunan tulang daun, daun dibedakan
:
|
|
|
|
|
Menyirip (penninervis) Daun mangga
|
Menjari (palminervis) Daun kapas
|
Melengkung (cervinervis) Daun genjer
|
Sejajar (rectinervis) Daun jagung
|
a.
Daun Bayam (Amarathus tricolor L)
Daun bayam
memiliki bentuk pangkal daun yang membulat (rotundatus), daun bayam
berbentuk bulat, jorong, dan bulat telur. Daun bayam memiliki tulang daun
primer / tulang ibu daun (costa) berjumlah 1 dan arahnya menuju ujung
daun, tulang daun primer tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tidak
mencapai tepi daun dan menuju ujung daun. daun bayam termasuk ke dalam tipe Craspedodromous
(tapi, pinggir).
|
Kingdom
: Plantae
Sub
kingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Hamamelidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Spesies
: Amaranthus tricolor
Nama daerah :
Bayam cabut
b. Daun Jambu Air (Syzigium aqueum)
|
Klasifikasi :[7]
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Myrtales
Famili :
Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus :
Eugenia
Spesies : Eugenia
aquea
Nama daerah :
Jambu Air
Daun jambu air memiliki bentuk pangkal daun
yang membulat (rotundatus), daun bayam berbentuk bulat, jorong, dan
bulat telur. Daun jambu air memiliki tulang daun primer / tulang ibu daun (costa)
berjumlah 1 dan arahnya menuju ujung daun, tulang daun primer tulang-tulang
cabang (nervus lateralis) tidak mencapai tepi daun dan menuju ujung
daun. Daun jambu air termasuk ke dalam tipe Craspedodromous (tapi,
pinggir).
c.
Daun Mangga (Mangifera indica)
Bentuk pangkal daun
mangga berbentuk runcing (acutus), daun mangga memiliki tulang daun
primer / tulang ibu daun (costa) berjumlah 1 dan arahnya menuju ujung
daun, tulang daun primer tulang-tulang cabang (nervus lateralis) mencapi
tepi daun. Daun mangga termasuk ke dalam tipe Camptodromous /
Brochidodromous (simpul).
|
Kerajaan :
Plantae
Filum :
Magnoliophyta
Klas :
Magnoliopsida
Ordo :
Sapindales
Famili :
Anacardiaceae
Genus :
Mangifera
Spesies :
M.indica
Nama daerah :
Mangga
d.
|
Klasifikasi :[9]
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Nama daerah :
Lidah Buaya
Daun lidah buaya berbentuk
tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang, ujung
daun lidah buya berbentuk berduri (mucronatus), berwarna hijau
keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen,
yakni mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi daun. Bagian atas
daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun lidah buaya muda dan
anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai putih.Sepanjang tepi
daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
e.
Daun
Nenas (Ananas cornosut mer)
Daun nenas ujung daun berduri (mucronatus),
daun nenas berbentuk
memanjang dan sempit, serta permukaan atas daun berwarna hijau tua, merah tua,
bergaris atau cokelat kemerahan, tergantung pada varietasnya, sedangkan
permukaan bagian bawah daun berwarna keperakan karena adanya trikoma dalam
jumlah yang besar. Lebar daun dapat mencapai 6 cm dan panjangnya mencapai 90
cm, tergantung varietasnya.[10]
|
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Ferinosae (Bromeliales)
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus (L.)
Merr
Nama daerah : Kanas
DAFTAR PUSTAKA
Puryaningsih,Sri. 2009. Diktat Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Palangka Raya: STAIN Palangka Raya
Tjitrosoepomo,Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Warnita, dkk. Materi Ajar Matakuliah Botani (Morfologi Luar). (online) ( http://faperta.unand
.ac.id/ deposit/BahanAjarBotani.pdf ) (Palangka
Raya, 17 Oktober 2014, 13.30 WIB)
http://belitongspunye.blogspot.com/2010/06/klasifikasi-dan-morfologi-nenas.html (Palangka Raya,
17 Oktober 2014, 16.34 WIB)
http://nandagokilz1.wordpress.com/2013/02/07/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-lidah-buaya-aloe-vera-l/ (Palangka
Raya, 17 Oktober 2014, 15.57 WIB)
http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/jambu-air-eugenia-aquea.html (Palangka
Raya, 17 Oktober 2014, 16.50 WIB)
http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-mangga.html (Palangka
Raya, 17 Oktober 2014, 16.49 WIB)
http://www.4shared.com/web/preview/doc/UIDHjcNT (Palangka
Raya, 17 Oktober 2014, 16.42 WIB)
[1] Dra. Sri Puryaningsih, M.Pd., 2009, Diktat
Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Palangka Raya: STAIN Palangka Raya,
h. 10
[2] Prof. Ir. Gembong Tjitrosoepomo, 2009, Morfologi
Tumbuhan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, h. 34
[4] Prof. Ir. Gembong Tjitrosoepomo, 2009, Morfologi
Tumbuhan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, h. 35
[5] Dra. Sri Puryaningsih, M.Pd., 2009, Diktat
Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Palangka Raya: STAIN Palangka Raya,
h 13
[7] http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/jambu-air-eugenia-aquea.html (Palangka Raya, 17 Oktober 2014, 16.50 WIB)
[8] http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-mangga.html (Palangka Raya, 17 Oktober 2014, 16.49 WIB)
[9]http://nandagokilz1.wordpress.com/2013/02/07/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-lidah-buaya-aloe-vera-l/ (Palangka Raya, 17 Oktober 2014, 15.57 WIB)
[10] http://belitongspunye.blogspot.com/2010/06/klasifikasi-dan-morfologi-nenas.html (Palangka Raya, 17 Oktober 2014, 16.34 WIB)
Komentar yang membangun sangat dinantikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar