BAB I
PENDAHULUAN
A.
Topik Praktikum
Arthropoda Tanah
B.
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui
keanekaragaman dan kemelimpahan Arthropoda Tanah.
C.
Dasar Teori
Tanah merupakan tempat tinggal
berbagai bentuk yang terhitung
jumlahnya, baik berupa tanaman, hewan maupun mikroba. Kehidupan hewan sangat
tergantung pada habitatnya karena keberadaan dan kepadatan populasi suatu
spesies hewan tanah sangat ditentukan oleh keadaan daerah. Kelompok hewan tanah
sangat banyak dan beraneka ragam, mulai dari Protozoa, Porifera, Nematoda,
Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga Vertebrata. Hewan tanah dapat pula
dikelompokkan atas dasar ukuran tubuhnya, kehadirannya di tanah, habitat yang
dipilihnya, dan kegiatan makanannya (Suin, 2003:68). Pada permukaan tanah
terdapat banyak makhluk hidup terutama hewan yang sebagian besar dihuni oleh
jenis-jenis Arthropoda. Hewan-hewan itu umumnya menggunakan sumber daya yang
ada dipermukaan untuk melangsungkan aktivitas kehidupannya.
Keanekaragaman adalah suatu keadaan
makhluk hidup yang bermacam-macam. Keanekaragaman yang dapat dilihat dari
adanya perbedaan bentuk, ukuran, struktur, warna, fungsi, organ, dan
habitatnya. Keanekaragaman makhluk hidup yang terdapat diantara individu
sejenis disebut variasi. Lingkungan yang berperan penting dalam
penganekaragaman makhluk hidup karena makhluk hidup harus menyesuaikan diri
dengan lingkungannya agar tetap hidup. Karena jumlah individu serta
keanekaragamannya begitu besar, maka untuk mengenal dan mempelajari setiap
individu perlu diklasifikasikan.
Keanekaragaman jenis yang tinggi
menunjukkan bahwa komunitas memiliki kompleksitas tinggi karena dalam komunitas
terjadi interaksi jenis yang tinggi pula. Jumlah spesies dalam komunitas adalah penting dari segi ekologi, karena
keanekaragaman jenis nampaknya bertambah bila komunitas menjadi stabil.
Gangguan parah menyebabkan penurunan yang nyata dalam keanekaragaman.
Keanekaragaman yang besar juga mencirikan sejumlah besar corak.Kenekaragaman
cenderung jadi tinggi di dalam komunitas yang lebih tua dan rendah dalam
komunitas yang baru tertbentuk. Sementara produktivitas atau arus energi
seluruhnya jelas mempengaruhi keanekaragaman jenis, kedua kualitas itu tidak
berhubungan dalam cara linier yang sederhana manapun.
Kemelimpahan adalah jumlah jenis pada
suatu area atau lokasi tertentu. Kemelimpahan mengacu kepada jumlah jenis-jenis
struktur dalam komunitas. Kemelimpahan suatu jenis dapat didefinisikan sebagai
jumlah individu perkuadrat. Kemelimpahan suatu individu biasanya dinyatakan
sebagai suatu persen jumlah total jenis yang ada dalam komunitas, dengan
demikian merupakan pengukuran yang relatif. Dalam pengambilan sampel bagi
kemelimpahan suatu jenis, individu-individu jenis harus dihitung dan bukan
sekedar keberadaan atau ketidakhadiran jenis yang dilakukan seperti pada saat
mempelajari frekuensi jenis. Secara bersama-sama, kemelimpahan dan frekuensi
sangat penting dalam menentukan struktur komunitas.
Arthtropoda merupakan phylum terbesar
dalam kingdom Animalia dan kelompok terbesar dalam phylum
itu adalah Insekta. Diperkirakan terdapat 713.500 jenis
Arthropoda dengan jumlah itu diperkirakan 80% dari jenis hewan yang
sudah dikenal. Menurut Suin Arthropoda tanah merupakan salah satu
kelompok hewan tanah yang dikelompokkan atas Arthropoda 2 dalam tanah dan Arthropoda
permukaan tanah. Arthropoda tanah berperan penting
dalam peningkatan kesuburan tanah dan penghancuran
serasah serta sisa-sisa bahan organik . Arthropoda
permukaan tanah sebagai komponen biotik pada ekosistem tanah sangat tergantung
pada faktor lingkungan. Perubahan lingkungan akan berpengaruh terhadap
kehadiran dan kepadatan populasi Arthropoda. Perubahan faktor fisika kimia
tanah berpengaruh terhadap kepadatan hewan tanah. Keanekaragaman hewan
tanah lebih rendah pada daerah yang terganggu daripada
daerah yang tidak terganggu.
Ciri-ciri umum dari antropoda antara
lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri
atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin
sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas
terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
dan Bahan
a.
Alat
No
|
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Pisau
|
1 (satu)
|
2
|
Gelas
aqua
|
4
(empat)
|
3
|
Plastik
|
4
(empat)
|
4
|
Kayu
|
Secukupnya
|
b.
Bahan
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Air
|
Secukupnya
|
2
|
Larutan detergen
|
Secukupnya
|
3
|
Minuman
panta
|
Secukupnya
|
B.
Prosedur Kerja
1. Memilih beberapa lokasi yang diletakkan perangkap, yang dibagi
menjadi 2 lokasi yaitu daerah terdedah dan daerah ternaung.
2. Menggali lubang setinggi botol akua dengan menggunakan penggali lubang.
3. Menempatkan botol bekas selai pada lubang yang telah diisi
dengan larutan detergen
setengah isi botol akua yang digunakan.
4. Meletakkan plastik diatas botol perangkap
untuk menghindari masuknya ar hujan.
5. Membiarkan perangkap tersebut selama
beberapa waktu, yaitu:
a. Pengambilan sore pada pukul 16:30 WIB.
b. Pengambilan pagi pada pukul 05.00 WIB.
c. Pengambilan siang pada pukul 13:15 WIB.
6. Setelah selang waktu demikian mengambil
beberapa perangkap tersebut dan hewan yang terjebak didalamnya, menyisihkan kedalam
tempat khusus dan memberi tanda.
7. Mengamati hewan teman dengan menggunakan
lup unntuk mengidentifikas sampai tingkat spesies dengan bantuan buku
identifikasi.
8. Menghitung keanekaragamannya dan
kemelimpahannya.
BAB III
DATA HASIL PENGAMATAN
A.
Hasil Pengamatan
a.
Pengambilan sore pukul 16:30 WIB.
No
|
Nama spesies
|
plot
|
∑
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Semut hitam
|
-
|
-
|
1
|
1
|
2
|
2
|
Semut gula
|
-
|
5
|
30
|
-
|
35
|
3
|
Lintah
|
2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
4
|
Semut merah
|
5
|
-
|
-
|
-
|
5
|
5
|
Kumbang hitam
|
-
|
-
|
-
|
1
|
1
|
Jumlah
|
45
|
b.
Pengambilan pagi pukul 05:00 WIB
No
|
Nama spesies
|
plot
|
∑
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Semut kecil
|
-
|
2
|
2
|
-
|
4
|
2
|
Semut hitam
|
1
|
-
|
4
|
-
|
5
|
Jumlah
|
9
|
c.
Pengambilan siang pukul 13:15 WIB
No
|
Nama spesies
|
plot
|
∑
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Semut merah
|
7
|
-
|
-
|
-
|
7
|
2
|
Semut hitam
|
-
|
3
|
-
|
2
|
5
|
3
|
Semut hitam besar
|
-
|
-
|
6
|
-
|
6
|
4
|
Rengit
|
-
|
-
|
-
|
5
|
5
|
Jumlah
|
23
|
Perhitungan Seluruh Spesies
spesies
|
Jam pengambilan
|
∑ Cup
|
K
|
KR
|
F
|
FR
|
NP
|
Pi
|
∑ ind
|
H
|
Semut hitam
|
16:30
|
3
|
0.5
|
2.59
|
0.5
|
0.125
|
2.71
|
0.04
|
3
|
0.05
|
Semut gula
|
3
|
8.75
|
45.45
|
0.5
|
0.125
|
45.57
|
0.77
|
35
|
0.08
|
|
Semut merah
|
3
|
0.5
|
2.59
|
0.25
|
0.062
|
2.65
|
0.04
|
2
|
0.05
|
|
Lintah
|
3
|
1.25
|
6.49
|
0.25
|
0.062
|
6.55
|
0.11
|
5
|
0.10
|
|
Kumbang
|
3
|
0.25
|
0.01
|
0.25
|
0.062
|
0.07
|
0.02
|
1
|
0.03
|
|
Semut kecil
|
05:00
|
3
|
1
|
5.9
|
0.5
|
0.125
|
6.02
|
0.44
|
4
|
0.15
|
Semut hitam
|
3
|
1.25
|
6.49
|
0.5
|
0.125
|
6.61
|
0.55
|
5
|
0.14
|
|
Semut merah
|
13:15
|
3
|
1.75
|
9.09
|
0.25
|
0.062
|
9.96
|
0.30
|
7
|
0.15
|
Semut hitam
|
3
|
1.25
|
6.49
|
0.5
|
0.125
|
6.61
|
0.21
|
5
|
0.14
|
|
Semut hitam besar
|
3
|
1.5
|
7.79
|
0.25
|
0.062
|
7.82
|
0.26
|
6
|
0.15
|
|
Rengit
|
3
|
1.25
|
6.49
|
0.25
|
0.062
|
6.55
|
0.21
|
5
|
0.14
|
|
Jumlah
|
19.25
|
98.76
|
4
|
1.55
|
101.12
|
3.49
|
77
|
3.21
|
Rumus yang digunakan dalam pengamantan:
B.
Pembahasan
Pada praktikum
kali ini kami mengamati keanekaragaman dan kemelimpahan Arthropoda Tanah.
Pengamantan kami lakukan selama 3 kali pengambilan yaitu pada sore
(16:30), pagi (05.00) dan siang (13:15).
Pada praktikum artrhopoda tanah binatang yang ditemuakan kebanyakan adalah
spesies semut dan sedikit sekali spesies yang lain.
Berdasarkan
hasil pengamatan pengambilan yang dilakukan pada sore hari (16:30) ditemukan semut hitam 2, semut gula 35,
lintah 1, semut merah 5 dan kumbang 1. Plot
yang digunakan ada 4 yaitu 2 plot berisi
air detergen dan 2 plot lagi berisi air Fanta (air berwarna). Jumlah dari seluruh spesies yang diambil
adalah 45 spesies. Pengambilan yang
dilakukan pada pagi hari (05:00) hanya ditemuka 2 spesies yaitu semut kecil 2
dan semut hitam 5. Jumlah seluruh spesies yang diambil pada pagi hari adalah 9.
Pengambilan yang dilakukan pada siang hari (13:15) ditemukan beberapa spesies
serangga yaitu semut merah 7, semut hitam 5, semut hitam besar 6 dan rengit 5.
Jumlah keseluruhan yang diambil pada siang hari adalah 23. Sedangkan jumlah
keseluruhan dari spesies yang diambil dari pemngambilan sore, pagi dan siang
adalah 77. Dari semua plot yang digunakan tidak semua spesies yang sama berada
didalam plot tersebut.
Dari setiap plot
yang digunakan plot 1 dan plot 2 berisi air larutan detergen sedangkan plot 3
dan plot 4 berisi air fanta yang berwarna merah. Setip pencuplikan yang kami
lakukan kebanyakan serangga yang ditemukan berada diplot 3 dan plot 4 yaitu
plot yang berisi air fanta (air berwarna). Pada plot yang berisi larutan
detergen juga terdapat beberapa spesies namun hanya sedikit dari setiap
pengambilan.
Berdasarakan
hasil pengamatan pada perhitugan seluruh spesies yaitu mencari H’ (indeks
keanekaragaman) nya dapat dikatakan pada
praktikum kali ini bahwa H’>1 maka Indeks keanekaramagannya Tinngi karena
didapat H’= 3,21. Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman suatu spesies
adalah sebagai berikut:
1. Waktu
Keragaman
komunitas bertambah sejalan dengan waktu, berarti komunitas tua yang sudah lama
berkembang, lebih banyak terdapat organisme dari pada komunitas muda yang belum
berkembang. Dalam ekologi, waktu dapat
berjalan lebih pendek atau hanya sampai puluhan generasi. Keragaman jenis suatu
komunitas bergantung pada kecepatan penambahan jenis melalui evolusi tetapi
bergantung pula pada kecepatan hilang jenis
melalui kepenuhan dan emigrasi.
2.
Heterogenitas ruang
Semakin
heterogen suatu lingkungan fisik semakin kompleks komunitas flora dan fauna di
tempat tersebut dan semakin tinggi keragaman jenisnya. Faktor heterogenitas berlaku pada skala makro maupun
mikro.
3.
Kompetisi
Terjadi apabila sejumlah organisme (dari spesies yang
sama atau yang berbeda) menggunakan sumber yang sama ketersediaannya kurang,
atau walaupun ketersediaan sumber tersebut cukup namun persaingan tetap
terjadi juga bila organisme-organisme
itu memanfaatkan sumber tersebut, yang satu menyerang yang lain atau
sebaliknya.
4. Pemangsaan
Pemangsaan yang mempertahankan komunitas populasi dari
jenis bersaing yang berbeda dibawah daya dukung masing-masing selalu
memperbesar kemungkinan hidup berdampingan sehingga mempertinggi keragaman,
apabila intensitas dari pemengsaan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat
menurunkan keragaman jenis.
5. Kestabilan
Iklim
Makin stabil keadaan suhu, kelembaban, salinitas, pH
dalam suatu lingkungan yang stabil lebih memungkinkan keberlangsungan evolusi.
6. Prduktivitas
merupakan syarat mutlak untuk keanekaragaman yang tinggi
Keenam faktor ini saling berinteraksi untuk menetapkan
keanekaragaman jenis dalam komunitas yang berbeda. Keanekaragaman spesies
sangatlah penting dalam menetukan batas kerusakan yang dilakukan terhadap
sistem alam akibat turut campur tangan manusia. Dalam keadaan ekosistem yang
stabil, populasi suatu jenis organisme selalu dalam keadaan keseimbangan dengan
populasi organisme lainnya dalam komunitasnya. Keseimbangan ini terjadi karena
adanya mekanisme pengendalian yang bekerja secara umpan balik negatif yang
berjalan pada tingkat antar spesies (persaingan, predasi) dan tingkat inter
spesies (persaingan, teritorial).
Adapun ayat yang menyinggung
tentang serangga yaitu: ( An:naml :18)
#Ó¨Lym
!#sÎ)
(#öqs?r&
4n?tã
Ï#ur
È@ôJ¨Y9$#
ôMs9$s%
×'s#ôJtR
$ygr'¯»t
ã@ôJ¨Y9$#
(#qè=äz÷$#
öNà6uZÅ3»|¡tB
w
öNä3¨ZyJÏÜøts
ß`»yJøn=ß
¼çnßqãZã_ur
óOèdur
w
tbrããèô±o
ÇÊÑÈ
Artinya :
Hingga apabila
mereka sampai dilembah semut berkatalah seekor semut: hai semut-semut, masuklah
kedalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak dinjak oleh sulaiman dan tentanranya
sedangkan mereka tidak menyadari (an:naml/27:18)
Ayat
di atas menggambarkan bahwa semut-semut tersebut sedang mencari makanan untuk
di bawah ke sarangnya, salah satu semut melihat Nabi Sulaiman dan tentaranya
akan melewati tempat tersebut sehingga semut itu menyuruh teman-temannya untuk kembali ke
sarang. Begitu besarnya jumlah tentara itu yang akan melintas di sini, sedang
kamu adalah makhluk yang sangat kecil.
Kamu pasti akan hancur terkena injak kakinya, dan kaki kendaraannya. Beribu-ribu kamu akan binasa, sedang Sulaiman
dan tentaranya tidaklah akan sadar atau
meskipun mereka tahu, meskipun mereka lihat bangkai semut telah bergelimpangan tidaklah akan jadi perhatian
mereka, karena kita bangsa semut adalah makhluk kecil saja dibanding dengan
mereka. Semut mampu memikul beban yang jauh lebih besar dari badannya.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum
kali ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada pukul 16:30 (sore) pengambilan serangga berjumlah 45, pada
pukul 05:00 (pagi) pengambilan serangga berjumlah 9 dan pengambilan pada pukul
13:15 (siang) berjumlah 23. Dari semua pengambilan bahwa jumlah keseluruhan spesies yang diambil
adalah berjumlah 77 serangga, dengan 4 plot yaitu 2 plot air larutan detergen
dan 2 plot air fanta (air berwarna).
2. H’>1 maka indeks keanekaragaman Spesies tinggi karena dari
hasil perhitungan bahwa H’=3,21.
3. Faktor-faktor yang memepenggaruhi keanekaragaman Spesies yaitu,
Waktu Heterogenitas ruang, Kompetisi, Pemangsaan, Kestabilan Iklim dan Prduktivitas merupakan syarat mutlak untuk
keanekaragaman yang tinggi.
B.
Saran
Semoga semua
praktikum yang sudah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
digunakn untuk para mahasiswa ataupun mahasiswi di IAIN Palangka Raya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Mudianto. Keanekearagaman ekosistem. Cahaya Ilmu, Bandung. 2001
Putra,
N.S.,. Serangga di sekitar kita. Kanisius, Yogyakarta. 1994.
Usmiyatun.
Penuntun Praktikum Ekologi Hewan. IAIN Palangka Raya. 2015.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25008/4/Chapter%20II.pdf
(Minggu, 27 Desember 2015)
http://etheses.uin-malang.ac.id/1056/6/09620028%20Bab%202.pdf
(Minggu,27 desember 2015)
https://id.scribd.com/doc/247978696/Laporan-Arthropoda
(Minggu, 27 Desember 2015)
http://odonpaidz.blogspot.co.id/2012/11/keanekaragaman-arthropoda-permukaan.html
(Minggu, 27 Desember 2015)
Komentar yang membangun sangat dinantikan