Assalamualaikum. Wr. Wb.
Selamat pagi dan semangat
pagi saudara.
Apakah hari ini kita
masih bersemangat untuk melakukan aktifitas. Pemosting haraf kita selalu
bersemangat dalam semua hal yang positif.
Pagi ini pemosting ingin
melanjutkan postingan kemaren yatiu lanjutan fakta ilmiah Al-Qur’an yang ke 8. Oke
langsung saja kita ke bahasan kita hari ini.
8.
Otot sebagai
pembungkus
Dalam Al-Qur’an
tahap-tahap pembentukkan manusia dalam rahim ibu di sebutkan secara jelas.
¢OèO
$uZø)n=yz
spxÿôÜZ9$#
Zps)n=tæ
$uZø)n=ysù
sps)n=yèø9$#
ZptóôÒãB
$uZø)n=ysù
sptóôÒßJø9$#
$VJ»sàÏã
$tRöq|¡s3sù
zO»sàÏèø9$#
$VJøtm:
¢OèO
çm»tRù't±Sr&
$¸)ù=yz
tyz#uä
4
x8u$t7tFsù
ª!$#
ß`|¡ômr&
tûüÉ)Î=»sø:$#
ÇÊÍÈ
Artinya:
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
yang paling baik. (Q. S. Al-Mu’minuun: 23 : 14)
Sebuah cabang ilmu embriologi yang mempelajari perkembangan embrio dalam
rahim seorang ibu beranggapan dulu bahwa pembentukan tulang dan otot terbentuk
secara bersamaan. Karenanya banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan
dengan ilmu pengetahuan.
Akan tetapi penelitian canggih sekarang dilakukan dengan mikroskop yang
dilakukan menggunakan dengan teknologi canggih saat ini telah mengungkap bahwa
pernyataan Al-Qur’an adalah benar kata demi katanya. Penelitian ditingkat
mikroskiopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi sama
persis dengan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an. Pertama jaringan tulang rawan
embrio mulai mengeras, kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan yang
berada di sekitar tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang tersebut. Seperti
rangkaian di bawah ini:
1. Dalam minggu
ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang belulang mencapai
bentuknya.
2. Akhir minggu
ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di
sekeliling bentukan tulang.
Tahapan pembentukan ini sangat-sangatlah bersesuai dengan Al-Qur’an yang
telah mengabarkan pada kita sejak 1400 tahun yang lalu.
10. Tahapan bayi
dalam rahim
Dalam Al-Qur’an di
sampaikan bahwa manusia di ciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibu.
/ä3s)n=s{
`ÏiB
<§øÿ¯R
;oyÏnºur
§NèO
@yèy_
$pk÷]ÏB
$ygy_÷ry
tAtRr&ur
/ä3s9
z`ÏiB
ÉO»yè÷RF{$#
spuÏZ»yJrO
8lºurør&
4
öNä3à)è=øs
Îû
ÈbqäÜç/
öNà6ÏG»yg¨Bé&
$Z)ù=yz
.`ÏiB
Ï÷èt/
9,ù=yz
Îû
;M»yJè=àß
;]»n=rO
4
ãNä3Ï9ºs
ª!$#
öNä3/u
çms9
à7ù=ßJø9$#
(
Iw
tm»s9Î)
wÎ)
uqèd
(
4¯Tr'sù
tbqèùuóÇè?
ÇÏÈ
Artinya:
Dia menciptakan
kamu dari seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia
menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan
yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan? (Q. S. Az Zumar: 39 : 6)
[1306] tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam
perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak
dalam rahim.
Dalam ayat ini menunjukkan bahwa
manusia di ciptakan dalam rahim ibunya melalui tiga tahapan yang ber beda.
Pada penelitian biologi moderen mengungkapkan bahwa pembentukkan embrio
pada bayi terjadi pada tiga tempat yang berbeda yaitu:
Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan preembrionik dua setengah
minggu pertama, embrionik sampai akhir minggu kedelapan, dan janin pada minggu
kedelapan hingga kelahiran. Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap perkembangan
seorang bayi ini baru bisa terkuak setelah melakukan penelitian dengan
menggunakan alat-alat moderen sata ini namun semua fakta ilmiah ini sudah di
sampaikan dalam Al-Qur’an dimana pada saat diturunkannya Al-Qur’an orang-orang
belum mengenal teknologi secanggih sekarang ini untuk melakukan penelitian
dengan ini menunjukkan bahwa AL-Qur’an bukanlah tulisan dan ucapan manusia akan
tetapi Firman ALLAH SWT.
11. Sidik jari
ALLAH SWT berkata dalam Al-Qur’an-Nya.
Bahwa mudah bagi-Nya untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya. Pernyataan
secara khusus tentang sidik jari dibahasa dalam Al-Qur’an.
4n?t/
tûïÍÏ»s%
#n?tã
br&
yÈhq|¡S
¼çmtR$uZt/
ÇÍÈ
Artinya:
Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya
dengan sempurna. (Q.S. Al-Qiyamah: 75 : 4)
Penekanan pada sidik jari memiliki penekanan yang sangat khusus, ini
dikarenakan pada sidik jari adalah khas bagi diri setiap orang itu sendiri. Setiap
orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian yang unik
dan berbeda dari orang lain, itu lah mengapa sidik jari dipakai sabagi kartu
identitas sangat penting bagi pemiliknya. Keunikan sidik jari ini baru di
temukan di akhir abat 19.
Sebelum diketahui tentang sidik jari ini, orang menghargai sidik jari
sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus, tetapi dalam Al-Qur’an
merujuk pada sidik jari yang sedikit pun belum menarik perhatian orang pada
jaman itu. Al-Qur’an mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari
yang baru mampu di pahami/di ketahui oleh orang pada masa ini.
Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya
dengan sempurna. (Q.S. Al-Qiyamah: 75 : 4)
Bersambung...
Komentar yang membangun sangat dinantikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar