I.
Topik Praktikum
Bakteri
II.
Tujuan Praktikum
Untuk Mengamati atau Mengenal Berbagai Macam
Bentuk Bakteri.
III.
Dasar Teori
Bakteri
berasal dari bahasa Yunani, yaitu Bacteria atau Bacterium yang
berarti tongkat atau batang, walaupun dalam perkembangan ilmu selanjutnya ada
berbagai bentuk bakteri selain batang. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut
bakteriologi.
1. Ciri dan Struktur Bakteri
Dahulu,
bakteri dikelompokan dalam kingdom Monera. Dalam klasifikasi yang terbaru
bakteri dibagi dalam Archaebacteria dan Eubacteria. Meskipun Archaebacteria dan
Eubacteria mempunyai banyak persamaan ciri, tetapi keduanya mempunyai ciri
khusus. Secara umum, bakteria mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, antara lain
organisme berukuran kecil sehingga sering disebut mikroorganisme uniseluler
atau hanya terdiri atas satu sel. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran
inti), hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop, mempunyai ukuran dengan
diameter 0,5-1 mikron dengan panjang 1-20 mikron. Hidup secara soliter atau
berkoloni, bersifat kosmopolit atau habitatnya meliputi daerah yang luas.
Mempunyai dinding sel. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora pada
ssaat kondisi lingkungan tidak menguntungkan. Bakteri membentuk endospora
agartetap bertahan hidup. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi
genetik dan ribosom. Dinding endospora tebal sehingga tahan terhadap
kekeringan, suhu tinggi maupun zat kimia. Bakteri yang dapat membentuk
endospora antara lain Clostiridium botulinium. Struktur tubuh bakteri
dari luar ke dalam sebagai berikut.
a.
Flagela atau Flagellum
Flagela
merupakan alat gerak bagi bakteri yang hidup di air. Bakteri mepunyai beberapa
tipe berdasarkan letak flagel:
1)
Atrik, yaitu bakteri yang
tidak berflagel.
2)
Monotrik, yaitu bakteri
yang hanya mempunyai satu flagel di salah satu ujung tubuh.
3)
Amfitrik, yaitu bakteri
yang mempunyai flagel di ke dua ujung tubuhnya.
4)
Lofitrik, yaitu bakteri
yang mempunyai segerombol flagel di salah satu ujung tubuhnya.
5)
Peritrik, yaitu bakteri
yang mempunyai flagel di seluruh permukaan tubuhnya.
Beberapa jenis
bakteri mempunyai pili. Pili yaitu strktur seperti flagel tetapi lebih pendek
dan tipis. Pili berfungsi sebagai alat pelekatan saat bakteri melakukan
konjugasi.
b.
Kapsul
Bakteri
mempunyai lapisan lendir yang berbentuk paadat dan tebal yang disebut kapsul.
Lendir menjadikan permukaan sel bakteri menjadi licin. Fungsi kapsul pada
bakteri yaitu alat pertahanan dan perlindungan bagi bakteri, mencegah
kekeringan pada sel bakteri, alat melekat bakteri pada sel inang, dan sumber
makanan bagi bakteri.
c.
Dinding Sel
Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh bakteri. Bakteri
mempunyai dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan yaitu gabungan protein
dan polisakarida. Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan peptidoglikan pada
dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua macam, yaitu bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif.
Bakteri
gram positif adalah bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini akan berwarna ungu jika diwarnai dengan
pewarnaan gram. Contoh bakteri gram positif yaitu Neisseria gonorrhoeae. Bakteri
gram negatif adalah bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis. Bakteri ini akan berwarna merah muda atau merah jika
diwarnai dengan pewarnaan gram. Contoh bakteri gram negatif yaitu Escherichia
coli.
d.
Membran Plasma
Membran
plasma bersifat selektif permeabel, yang berarti hanya dapat dilalui molekul
atau zat tertentu. Membran plasma tersusun atas fos folipid dan protein. Fungsi
membran plasma yaitu alat transfer elektron dan proton yang dibebaskan saat
oksidasi bahan makanan, alat pengatur pengangkutan senyawa yang masuk atau
keluar dari membran sel dan tempat pembentuan mesosom.
e.
Sitoplasma
Dalam
membran sel terdapat sitoplasma yang di dalamnya terdapat asam nukleat,
protein, karbohidrat, lemak, ion organik dan kromatofora.
f.
Ribosom
Merupakan
butiran-butiran yang mengandung RNA sebagai tempat sintesis protein.
g.
Bahan Inti
Bahan
inti merupakan pusat pengendalian aktivitas sel yang berisi DNA. DNA bakteri
berupa rantai tunggal berbentuk lingkaran yang disebut nukleoid. Beberapa jenis
bakteri mempunyai tambahan DNA yang membentuk lingkaran kecil disebut plasmid.
h.
Klorosom
Klorosom
merupakan struktur yang berada di bawah membran plasma klorosom mengandung
pigmen klorofil dan pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis.
i.
Vakuola Gas
Vakuola
gas berguna agar bakteri dapat mengapung dipermukaan air untuk memperoleh
cahaya. Vakuola gas hanya dimiliki oleh bakteri air yang melakukan
fotosintesis.
2. Bentuk bakteri
Bakteri
mempunyai dinding sel sehingga mempunyai bentuk yang jelas dan tetap. Bakteri
ada yang berbentuk batang, bola atau spiral.
a. Bacillus (basil/batang)
terdiri dari Monobacillus (bentuk batang tunggal), dan Streptobacillus (bentuk
batang berkoloni membentuk rantai).
b.
Coccus (kokos/bola) terdiri
dari Monococcus (bentuk bola tunggal), Diplococcus (bentuk bola berkoloni
dua-dua), Streptococcus (bentuk bola berkoloni membentuk rantai),
Staphylococcus (bentuk bola berkoloni seperti buah anggur), dan Sarcina (bentuk
bola berkoloni membentuk kubus).
c. Spirillium (spiral) terdiri dari Spirillium (berupa lengkung
lebih dari setengah lengkungan), Spirochaeta (bentuk lengkung seperti
kumpatan), dan Comma (bentuk seperti tanda koma).
IV.
Alat
Tabel
Alat
No.
|
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Mikroskop
|
1 buah
|
2
|
Jarum oase
|
1 buah
|
3
|
Kaca benda
|
4 buah
|
4
|
Kaca penutup
|
4 buah
|
5
|
Pipet tetes
|
1 buah
|
6
|
Gelas kimia
|
1 buah
|
7
|
Tisu
|
Secukupnya
|
8
|
Baki
|
1 buah |
V.
Bahan
Tabel Bahan
No.
|
Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Agar-agar basi
|
Secukupnya
|
2
|
Kue lapis basi
|
Secukupnya
|
3
|
Nasi Basi
|
Secukupnya
|
4
|
Kentang rebus
basi
|
Secukupnya
|
5
|
Tape basi
|
Secukupnya
|
6
|
Aquadest
|
Secukupnya
|
VI.
Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Membersihkan kaca benda dan
kaca penutup dengan menggunakan tisu.
3.
Mengoleskan jarum oase ke
permukaan bahan-bahan yang sudah basi.
4.
Mengusap sampai rata jarum
oase yang sudah dioleskan ke permukaan bahan-bahan yang sudah basi di tengah
kaca benda.
5.
Meneteskan aquadest
sebanyak satu atau dua tetes pada kaca benda yang permukaan tengahnya telah
diolesi bahan-bahan yang sudah basi.
6.
Menutup dengan menggunakan
kaca penutup.
7.
Mengamati di bawah
mikroskop dimulai dari perbesaran yang paling lemah yaitu 10x10.
8.
Menggambar bentuk-bentuk
bakteri yang tampak dan memberi keterangan.
VII.
Pengamatan
Tabel
Hasil Pengamatan
No.
|
Gambar
Hasil Pengamatan
|
Gambar Pembanding
|
Keterangan
|
1.
|
Agar-agar
basi (40x10)
|
|
|
2.
|
Kentang
basi (40x10)
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Nasi
basi (40x10)
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Tape basi (40x10)
|
|
|
VIII. Pembahasan
Bakteri
berasal dari kata Bacterium dalam bahasa Yunani berarti tongkat atau
batang. Bakteri hidup hampir tak berwarna dan kontras dengan air. Bakteri
merupakan organisme mikroskopis yang mempunyai ciri tubuh uniseluler, tidak
berklorofil, bereproduksi engan membelah diri, habitatnya dimana-mana, ukuran
diameternya 0,1-0,2 nm, bakteri dapat bergerak aktif pada kondisi lembab.
Flagela
merupakan alat gerak bagi bakteri yang hidup di air, beberapa tipe berdasarkan
letak flagel: atrik yaitu bakeri yang tidak tidak berflagela, monotrik bakteri
yang mempunyai satu flagela, amfitrik yaitu bakteri yang mempunyai segerombolan
flagela di salah satu ujung tubuhnya dan peritrik yaitu bakteri yang memiliki
flagel di seluruh permukaan tubuhnya.
Struktur tubuh
bakteri dari luar ke dalam yaitu flagela, kapsul, dinding sel, membran plasma
atau selaput sitoplasma, sitoplasama, ribosom, bahan inti, klorosom, dan vakuola
gas.
Sel bakteri
ada yang mempunyai organ tambahan seperti benang, yang disebut flagela yang
berfungsi untuk pergerakan. Dinding sel bakteri merupakan struktur kaku yang
menunjang protoplas. Komponen utama dari struktur dinding sel terhadap orang
yang dikenal di lingkungan sendiri, komponen utama dari struktur dinding sel
dalam peptidoglikan, yang berfungsi membungkus dan melindungi seluruh isi sel,
yang tersusun dari protein dan gula.
Bakteri basil
merupakan bakteri dengan bentuk batang. Basil membelah dalam satu bidang. Hal
tersebut menyebabkan bakteri berbentuk basil dan teramati sel tunggal,
berpasangan, atau dalam rantai pendek maupun panjang, tetapi ukuran bukan
merupakan suatu benda pengenal. Bakteri berbentuk batang terbagi menjadi tiga,
monobasil, diplobasil, dan streptobasil.
Bentuk spiral
merupakan bentuk bakteri yang berbengkok seperti spiral. Bakteri spiral
dibedakan menjadi tiga yaitu vibrion, spiral dan spirochaeta yang merupakan
bakteri yang berbentuk spiral tetapi berbeda dalam hal kemampuannya melekukan
tubuh sambil bergerak.
Pada
pengamatan terhadap agar-agar basi bentuk bakteri yang terlihat dimikroskop
yaitu Streptococcus dengan flagel peritrik. Pada kentang basi bentuk
Streptococcus dengan flagel monotrik, dan bentuk Vibrio seperti tanda koma,
flagel atrik. Pada nasi basi bentuk bakteri yaitu Spirochaeta dengan flagel
monotrik, dan bentuk basil (Diplobacilus) dengan flagel atrik. Pada tape basi
bakteri yang ditemukan berbentuk Streptobacillus dengan flagel peritrik.
IX.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan
yang dapat diambil dari hasil praktikum kali ini dengan topik bakteri ialah:
1.
Bakteri merupakan kelompok
terbanyak dari organisme hidup sehingga dalam kehidupan sehari-hari banyak
terdapat bakteri di sekitar kita.
2.
Bakteri memiliki flagel
untuk dapat melakukan pergerakan.
3.
Bakteri dapat hidup
dimana-mana terutama di tempat lembab.
4.
Secara umum bakteri di
kelompokan menjadi tiga, yaitu:
a.
Coccus (bulat)
b.
Bacillus (batang)
c.
Spirillium (spiral)
5. Pada pengamatan yang telah dilakukan pada agar-agar basi terdapat
bakteri Streptococcus dengan flagel peritrik, pada kentang basi terdapat
bakteri Streptococcus dengan flagel monotrik, dan bakteri Vibrio seperti tanda
koma dengan flagel atrik, pada nasi basi terdapat bakteri Spirochaeta dengan
flagel monotrik, dan bakteri basil (Diplobacilus) dengan flagel atrik, pada
tape basi terdapat bakteri Streptobacillus dengan flagel peritrik.
X.
Saran
Diharapkan
praktikan lebih teliti lagi dalam mencari bakteri dengan berbagai bentuk di
bawah mikroskop.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Suwarno, Panduan Pembelajaran
Biologi. Jakarta: Erlangga. 2009.
Usmiyatun, Penuntun Praktikum
Botani Tumbuhan Rendah. IAIN Palangka Raya. 2015.
Wigati, Biologi SMA/MA Kelas X.
Klaten: Intan Pariwara. 2007.
http://soekabiologi.wordpress.com
(21 Maret 2015 jam 15.00 WIB).
Komentar yang membangun sangat dinantikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar