Pencarian

Jumat, 12 Juni 2015

Laporan Praktikum Botani Tumbuhan Rendah (JAMUR MAKROSKOPIS)

I.              Topik Praktikum
Adapun topik pada praktikum kali ini yaitu tentang Jamur Makroskopis. 

II.           Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan pada praktikum kali ini yaitu untuk mengenal Morfologi dan Anatomi Cendawan Ascomycetes dan Basidiomycetes. 

III.        Teori Dasar
Jamur atau fungi termasuk ke dalam kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) sehingga bersifat heterotrof. Berikut adalah ciri-ciri dari jamur (fungi):
1.      Bersel banyak (multiseluler).
2.      Inti sel sudah memiliki membran inti (eukariotik).
3.      Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof.
4.      Dinding sel tersusun atas zat kitin, glukan dan manan.
5.      Tubuh tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa.
6.      Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya
7.      Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Secara filogenik, jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu:

a.    Zygomycota
Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik yang tidak bersekat. Sekat hanya ditemukan pada hifa bagian tubuh yang membentuk alat perkembangbiakan. Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu Stolon (hifa yang menjalar di permukaan substrat), Rizoid (hifa yang menembus ke dalam substrat), dan Sporangiospor (hifa yang menjulang ke atas membentuk sporangium).
Ciri khas dari jamur jenis ini ada pada cara perkembangbiakan kawinnya, yaitu melalui peleburan gamet yang membentuk zigospora. Sedangkan, perkembangbiakan tidak kawinnya dengan sporangium. Contoh:
1.    Rhizopus stolonifer, pengurai bagian sisa organik pada tanaman ubi jalar dan dimanfaatkan pada proses pembuatan tempe.
2.    Mucor mucedo, hidup secara saprofit pada roti atau kotoran hewan.

b.   Ascomycota
Tubuh tersusun atas miselium dengan hifa yang bersekat (bersepta). Pada umumnya, hidup di lingkungan berair, bersifat parasit pada tumbuhan dan saprofit pada sampah. Ascomycota memiliki spora yang terdapat pada kantung-kantung penyimpanan yang disebut askus (konidia).
Ciri khas pada jamur jenis ascomy adalah pada perkembangbiakan kawin membentuk askospora. Perkembangbiakan tidak kawinnya dilakukan dengan membentuk konidium, tunas dan fragmentasi. Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal dengan (yeast).
Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, jamur ascomycota terbagi menjadi empat, yaitu:
Kleistotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas Plectomyces). Contoh: jamur dari genus Penicillium dan Aspergillus.
Peritesium, yaitu kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol (ciri dari genus Pyrenomycetes). Contoh: Neurospora, Roselinia arcuata, dan Xylaria tabacina.
Apotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk seperti cawan atau mangkok. Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai saprofit di sampah), Marshella esculenta dan Tuber sp. yang dimanfaatkan sebagai makanan.
Askus te-lanjang, yaitu golongan jamur ascomycota yang tidak memiliki askokarp (tidak membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes. Contoh: Saccharomyces cereviceae, Candida albicans, danTricoderma.
Contoh jamur jenis ascomycota beserta peranannya, yaitu: Aspergillus oryzae, sebagai pelunak adonan roti. Penicilium notatum dan Penicilli chrysogenum sebagai  penghasil antibiotik penisilin. Aspergillus wentii, yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.

c.    Basidiomycota
Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang berpasangan). Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya (basidiokarp) yang menyerupai payung dan terdiri atas batang dan tudung.
Bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran bilah sebagai tempat terbentuknya basidium. Perkembangbiakan tidak kawin ditandai dengan pembentukan konidium. Sedangkan, fase perkembangbiakan kawinnya dengan pembelahan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk ganda.
Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan karena mengandung nilai gizi yang tinggi. Contoh:
1.    Jamur merang (VoIvarieIIa volvaceae), hidup pada lingkungan dengan kelembapan tinggi dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
2.    Jamur kuping (Auricularia polytricha), tubuh berwarna cokelat kehitaman, hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk, dan umumnya digunakan sebagai campuran sup.
3.    Jamur shitake, hidup pada batang kayu dan banyak dibudidayakan di Jepang dan Cina sebagai bahan makanan.
4.    Puccinia graminis, merupakan parasit pada rumput.
5.    Ganoderma applanatum, penyebab kerusakan pada kayu.

d.   Deuteromycota
Ciri umum jamur ini adalah hifa bersifat membentuk konidia dan belum diketahui fase perkembangbiakannya sehingga sering disebut sebagai fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Hidup sebagai parasit.

IV.        Alat
Tabel Alat
No
Alat
Jumlah
1
Mikroskop
1 buah
2
Kaca benda
3 buah
3
Kaca penutup
3 buah
4
Jarum
1 buah
5
Pipet tetes
1 buah
6
Gelas kimia
1 buah
7
Baki
1 buah
8
Tissue
Secukupnya
9
Baki
1 buah
10
Herbarium Jamur
2 buah

V.           Bahan
Tabel Bahan
No
Bahan
Jumlah
1
Jamur merang
Secukupnya
2
Jamur Enoki
Secukupnya
3
Jamur Tiram
Secukupnya
4
Jamur Payung
Secukupnya
5
Jamur Kuping
Secukupnya
6
Ganoderma Applantum
Secukupnya

VI.        Prosedur Kerja
1.        Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2.        Menggambar bentuk morfologi dari masing-masing bahan.
3.        Menyiapkan mikroskop, kca benda, dan kaca penutup.
4.        Menyiapkan preparat dan irisan secara melintang dan membujur dan meletakan diatas kaca benda, lalu memberi setetes aquadest dan menutup dengan kaca penutup.
5.        Mengamati di bawah mikroskop, menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan. 

VII.     Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
NO
Gambar Pengamatan
Gambar Pembanding
Keterangan
1
Jamur Merang


2
Jamur Enoki


3
Jamur Kuping


4
Jamur Payung


5
Jamur


6
Jamur Kayu/ Genoderma Applantum



7
Hifa pada jamur Tiram



8
Hifa pada jamur Kuping



9
Hifa Pada jamur Enoki



VIII.  Pembahasan
a.        Jamur Tiram
Jamur tiram adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk dalam kelas Homobasidiomycetes. Ciri-ciri :Tubuh buah berwarna putih hingga krem, tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung, tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping Morfologi Tudung merupakan tubuh buah dari jamur. Lamella merupakan lembaran-lambaran yang terdapat dibawah tudung. Tangkai merupan badan yang mendukung tudung/tubuh buah. Substrat adalah tempat hidup jamur. Anatomi : Jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat. Manfaat : sebagai makanan, menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda.
Habitat : Ditemukan di hutan bawah pohon berdaun lebar/ dibawah tanaman berkayu. Perkembangbiakan : Reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom    : Fungi
Divisi          : Basidiomycota
Kelas           : Homobasidiomycetes
Ordo           : Agarcales
Famili          : Tricholomataceae
Genus         : Pleuterus
Spesies        : Pleuterus Ostreatus

b.        Jamur Merang
Jamur merang mempunyai Ciri-ciri sebagai berikut: Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Manfaat : Sebagai bahan dasar masakan dan makanan ringan. Kandungan antibiotiknya berguna untuk pencegahan penyakit anemia, menurunkan darah  tinggi dan pencegahan penyakit kanker. Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun.
Klasifikasi Ilmiah:
Kingdom    : Fungi
Divisi          : Basidiomycota
Kelas           : Homobasidiomycetes
Ordo           : Agarcales
Famili          : Pluteaceae
Genus         : Volvariella
Spesies        : Volvariella Volvacea

c.         Jamur Kuping
Jamur kuping merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk kedalam kelas basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Jamur ini mempunyai  Ciri-ciri : Memiliki tubuh buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang. Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.
Manfaat : Untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90% serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses penggumpalan darah). Untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia), mengobati penyakit wasir (ambeien), dan memperlancar proses buang air besar.
Habitat : Menempel di kayu. Perkembangbiakan : Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom    : Fungi
Divisi          : Basidiomycota
Kelas           : Agaricomycetes
Ordo           : Auriculariales
Famili          : Auriculariceae
Genus         : Auricularia
Spesies        : Auricularia Auricula-Judae

d.        Jamur Kayu / Genoderma Applantum
Jamur kayu termasuk salah satu kelompok salah satu kelompok family polyporaceae. Jemur ini mempunyai Ciri-ciri : Tubuh terdiri dari satu sel (uniseluller) dan bersel banyak (multiseluller). Sel berbentuk benang (hifa). Hifa akan bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium. Ganoderma applanatum tubuh buahnya berbentuk setengah lingkaran, banyak terdapat pada kayu lapuk. tidak mempunyai batang dan bertumbuh di atas batang-batang.
Cendawan yang baru bertumbuh berwarna kuning muda kecoklatan, setelah itu Ganoderma applanatum akan berubah warna menjadi coklat.Alat reproduksi dengan spora atau fragmentasi.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom    : Fungi
Divisi          : Basidiomycota
Kelas           : Homobasidiomycetes
Ordo           : Pulyporales
Famili          : Genodermataceae
Genus         : Genoderma
Spesies        : Genoderma Applantum

e.         Jamur Enoki
Jamur Enokitake atau jamur Enoki adalah jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge. Jamur enoki mengandung banyak serat, jamur ini juga mengandung banyak protein dan beberapa vitamin seperti vitamin B, serta mineral. Jamur ini juga mengandung senyawa flammulin yang merupakan senyawa anti kanker dan tumor. Pada saat pengamatan, jamur enoki ini mempunyai hifa yang tidak bersekat.
Kalsfikas ilmiah:
Kingdom    : Fungi
Divisi          : Basidiomycota
Kelas           : Basidiomycetes
Ordo           : Agarcales
Famili         : Marasmiaceae 
Genus         : Flammulina
Spesies        : Flammulina Velutipes

f.         Jamur Payung
Jamur payung ini mempunyai warna putih, mempunyai tudung lebar, serta tekstur tubuh buah yang sagat rapuh jika dipegang. Tangkainya panjang dan udungnya lebar. Jamur payung mempunyai nama lain yaitu jamur hioko, jamur shintake, atau jamur jengkol.  Habitat dapat pada batang kayu dari pohon Castanopsis cuspidate, birangan, dan sejenis pohon Quercus acutissima yang telah lapuk. Payung terbuka lebar, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus dibagian atas permukaan payung, sedangkan bagian bawah payung berwarna putih
Kingdom     : Fungi
Divisi          : Basidiomycota
Kelas           : Homobasidiomycetes
Ordo            : Agaricales
Famili          : Marasmiaceae 
Genus          : Lentinula
Spesies        : Lentinula edodes

IX.        Kesimpulan
Dari hasil pengamatan tentang Jamur Makroskopis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.       Jamur Kuping berwarna coklat, kenyal seperti jellybdan mempunyai hifa tidak bersekat.
2.       Jamur Payung memiliki tekstur tubuh buah yang rapuh dan berwarna putih.
3.       Jamur Merang, berbentuk bulat berwarna agak kecoklatan serta mempunyai hifa bersekat.
4.   Jamur Enoki mempunyai bentuk panjang, berwarna putih dan mempunyai hifa tidak bersekat.
5.    Jamur Tiram berwana putih, mempunyai tudung yang lebar dan mempunyai hifa tidak bersekat.
6.        Jamur Genoderma berwarna coklat dam mempunyai tekstur yang keras.  

X.           Saran
Semoga praktikum selanjutnya dapat lebih baik dan lebih tertib lagi dan hasil praktikum dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih. 

XI.        Daftar Pustaka
Cambell, N. A. 2003. Biologi Edisi kelima-Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J.W. 1983.Biologi Jilid 3 Edisi 5. Jakarta. Erlangga
Tjitrosoepomo,Gembong.1998 Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press:        Yogyakarta
www.blogspot.educt.macam-macam-jamur/2012/03/09/html ( diakses pada Senin, 13 April 2015, pukul 19.00 WIB) 


Komentar yang membangun sangat dinantikan

Tidak ada komentar: