Pencarian

Kamis, 11 Juni 2015

Laporan Praktikum Botani Tumbuhan Rendah (JAMUR MIKROSKOPIS)

I.              Topik Praktikum
Adapun topik pada praktikum kali ini yaitu tentang Jamur Mikroskopis.
 
II.           Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan pada Praktikum kali ini yaitu Untuk Mengenal Bentuk-bentuk Kapang. 

III.        Teori Dasar
Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu berupa benang tunggal atau bercabang – cabang yang disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal da tidak berfilamen. Fungi merupakan organisme menyerupai tanaman , tetapi mempunyai beberapa perbedaan yaitu :
a.    Tidak mempunyai kolorofil
b.    Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda
c.    Berkembang biak dengan spora
d.   Tidak mempunyai batang , cabang, akas dan daun
e.    Tidak mempunyai system vesicular seperti pada tanaman
f.     Bersifat multiseluler tidak mempunyai pembagian fungi masing -  masing bagian seperti pada tanaman.
Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Parasit apabila dalam memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil dari benda hidup yang ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu sendiri. Fungi dapat mensintesis protein dengan mengambil sumber karbon dari karbohidrat   ( misalnya glukosa,sukrosa,atau maltose ), sumber nitrogen dari bahan organic atau anorganik, dan mineral dari substratnya. Ada juga beberapa fungi yang dapat mensintesis  vitamin – vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan biakan sendiri, tetapi ada juga yang tidak dapat mensintesis sendiri sehingga harus mendapatkan dari substrat, misalkan tiamin dan biotin
   Jamur terbagi atas dua, yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini memiliki cara berkembang biak yang berbeda.
   Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti kapas, yang disebut benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga terbentuk spora  askus atau spora sidium.
   Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau berair.
   Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
   Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah empat spora.

IV.        Alat
Tabel Alat
No
Alat
Jumlah
1
Mikroskop
1 buah
2
Kaca benda
1buah
3
Kaca penutup
1buah
4
Jarum
1 buah
5
Pipet tetes
1 buah
6
Gelas kimia
1 buah
7
Baki
1 buah
8
Tissue
Secukupnya

V.           Bahan
         Tabel Bahan
No
Bahan
Jumlah
1
Jamur pada tongkol jagung
Secukupnya
2
Jamur pada tape
Secukupnya
3
Jamur pada Tempe
Secukupnya
4
Jamur pada Roti
Secukupnya
5
Jamur pada sayur Bayam
Secukupnya
6
Aquadest
Secukupnya

VI.        Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini yaitu:
1.        Menyiapkan alat da bahan
2.        Mengambil jamur yang ada pada masing-masing bahan, lalu meletakan pada kaca benda dan meneteskan aquadest.
3.        Menutup dengan kaca penutup dan mengamati masing-masing preparat di bawah mikroskop.
4.        Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

VII.     Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
NO
Gambar Pengamatan
Gambar Pembanding
Keterangan
1
Jamur pada tempe
(Rhizopus Oryzae)


2
Jamur pada tape (Saccharomyces Cerevisiae)


3
Jamur pada tongkol jagung (Aspergillus Flavus)


4
Jmur pada Roti (Mucor Mucedo)


5
Jamur pada sayur Bayam (Phyththora Infestans)








VIII.  Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami mengamati jamur mikroskopis pada 5 bahan, yaitu: pada tempe, pada tongkol Jagung, pada Sayur Bayam, pada Tape, dan juga pada Roti. 

1.    Pada tempe
          Pengamatan pertama kami lakukan pada tempe, pada tempe terdapat jamur Rhizopus Oryzae yang terdiri dari sporangium dan hifa yang bersekat(sepsat). Menurut Soetisno (1996) sifat-sifat jamur Rhizopus Oryzae   koloni warna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu, stolon halus dan sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan. Peran Rhizopus Oryzae yaitu sebagai bahan pangan dan penghasil enzim, jamur ini merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe, jamur ini juga aman digunakan karena tidak mengandung toksin dan mampu menghasilkan asam laktat.
Klasifikasi Ilmiah:
Kingdom       :  Fungi
Devisi            : Zygomycota
Kelas             : Zygomycotes
Ordo              : Mucorales
Famili            : Mucoraceae
Genus            : Rhizopus
Spesies          : Rhizopus Oryzae 

2.    Pada Tongkol Jagung
Pada pengamatan kedua kami mengamati jamur mikroskopis yang ada pada tongkol jagung. Pada tongkol jagung, kami mendapatkan jamur mikroskopis yaitu Aspergillus Flavus yang memiliki hifa tidak bersekat (senosit). Aspergillus Flavus merupakan kapang saprofit di tanah yang umumnya memainkan peranan penting sebagai pendaur ulang nutrisi yang terdapat pada sisa-sisa tumbuhan maupun binatang. Kapang tersebut juga ditemukan pada biji-bijian yang mengalami deterlorasi mikrobiologis selain menyerang segala jenis substrat organic dimana saja dan kapan saja jika kondisi untuk pertumbuhannya terpenuhi. Kondisi  ideal tersebut mencakup kelembapan udara ang tinggi dan suhu yang tinggi. Sifat morfologis yaitu bersepta, miselia bercabang biasanya tidak berwaarna, konidivor, muncul dari kaki sel, sterigmata sederhana atau kompleks, dan berwarna atau tidak berwarna , konidia berbentuk rantai berwarna hijau, coklat, atau hitam.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom       : Fungi
Filum             : Ascomycota
Kelas             : Eurotiomycota
Ordo              : Eurotiales
Familia          : Trichocomiceae
Genus            : Aspergillus
Spesies          : Aspergillus Flavus 

3.    Pada Sayur Bayam
Pada pengamatan ketiga, kami melakukan pengamatan jamur mikroskopis pada sayur bayam, dan ditemukan adanya jamur Phytophtora Infestans yang terdiri atas hifa dan filamennya bersekat (sepsat). Kapang pathogen Phitopthora Infestans bukan merupakan kapang asli tanah, namun biasa menyerang organ-organ tanaman kentang didalam tanah dan diatas tanah (daun, batang, cabang, akar da umbi).
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom       : Fungi
Devisi            : Oomycota
Kelas             : Oomycetes
Ordo              : Ptyales
Family           : phytiaceae
Genus            : Phytophthora
Spesies          : Phytopthora Infestans
 
4.    Pada Tape
Pada pengamatan ke empat, kami mengamati jamur mikroskopis pada tape dan di temukan adanya jamur Saccharomyces Cerevisiae dengan sporangium dan filamennya tidak bersekat. Saccharomyces Cerevisiae adalah nama spesies yang termasuk dalam khamir berbentuk oval. Saccharomyces Cerevisiae mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari kapsul, dinding sel, membran  sitplasma, nucleus, vakuola, mitokondria, gabula lipid dan sitoplasma. Saccharomyces Cerevisiae berkembang biak dengan cara berikut: 1). Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel. 2). Embelahan tunas yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Saccharomyces Cerevisiae berfunngsi dalam pembuatan roti dan bir , karena Saccharomyces Cerevisiae bersifat fermentative kuat.
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom       : Fungi 
Filum             : Ascomycota
Kelas             : Saccharomycetes
Ordo              : Saccharomycetales
Family           : Sacharomyceae
Genus            : Saccharomyces
Spesies          : Saccharomyces Cerevisiae
 
5.    Pada Roti
Dan yang terakhir kami melakukan jamur mikroskopis pada Roti, dan ditemukan adanya jamur Mucor Mucedo dengan sporangium serta hifa yang berseket (sepsat). Mucor Mucedo adalah dari ordo ini terdiri dari muselium yang lebat serta hifa yang memiliki inti banyak, beberapa spesies rizoid yang berguna untuk berpegangan pada substrat, hidup saprofit misalnya pada roti atau kotoran hewan. Jamur ini mempunyai keturunan diploid yang lebih singkat dari Rhyzopus Phylobolus yang sering ditemukan tumbuh pada kotoran fotografi, yaitu tumbuh membengkoknya sporangium ke arah datangnya cahaya. Sebagian besar anggotanya merupakan saproba atau parasit rinan pada tumbuhan.
Kalsifikas ilmiah :
Kindom         : Fungi
Divisi            : Zygomycota
Kelas             : Zygomycotes
Ordo                         : Mucorales
Family           : Mucoraceae
Genus            : Mucor
Spesies          : Mucor Mucedo

IX.        Kesimpulan
Dari hasil pengamatan pada praktikum Jamur Mikroskopis dapat ditarik kesimpukan sebagai berikut:
Pada bahan Roti terdapat jamur Mucor Mucedo, pada bahan Tape ditemukan Jamur Saccharomyces Cerevisiae, pada Sayur Bayam ditemukan Jamur Pythophthora Infestans, pada Tongkol Jagung di temukan Jamur Aspergillus Flafus, dan pada Tempe ditemukan Jamur Rhizopius Oryzae. 

X.           Saran
Semoga Praktikum Selanjutnya lebih baik dan lebih tertib lagi, dan hasil praktikum dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih. 

XI.        Daftar Pustaka
Bambang,dkk.2006. BIOLOGI JILID 1.Jakarta:Erlangga
Deswaty.2005.BIOLOGI INTERAKTIF. Bandung:Azka
Kimball, J.W. 1983.Biologi Jilid 3 Edisi 5. Jakarta. Erlangga
Tjitrosoepomo,Gembong.1998 Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada Universit Press:        Yogyakarta
http://Basith.wordpress.com/2013/06/11/materi-jamur.html ( Diakses pasa 3 April 2015, Pukul 15.00 WIB)

Komentar yang membangun sangat dinantikan

Tidak ada komentar: